REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak dua bayi lahir saat bencana banjir luapan sungai melanda permukiman penduduk, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/7).
Bidan Desa Tanjungsari, Weni, mengatakan ibu dan bayi selamat meskipun dalam proses melahirkan mengalami keterbatasan perlengkapan alat persalinan.
Ia mengaku sempat khawatir saat proses persalinan dalam situasi desa tergenang air serta peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas semuanya terendam banjir.
Bahkan kondisi ibu bayi, kata Weni, dalam keadaan takut karena rumahnya terendam banjir. "Saya sempat khawatir karena saat melahirkan dalam keadaan sangat darurat, peralatan kesehatan di Puskesmas semuanya terendam banjir, peralatan yang saya bawa juga minim," katanya.
Sementara itu, bayi pertama yang berhasil dilahirkan yaitu dari pasangan suami istri Eli (45) dan Ny Lilis (40) melahirkan setelah petugas penyelamat mengevakuasi dari rumahnya yang terendam banjir.
Selanjutnya bayi kedua lahir dari pasangan suami istri Jajang (38) dan Ny Yeni (35) melahirkan di rumah warga yang tidak terkena bencana banjir.
"Alhamdulilah selama persalinan warga ikut membantu seperti memberikan pakaian dan selimut, karena pakaian pasien semuanya terendam banjir," katanya.
Sementara itu, bencana banjir melanda Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Cicalung, dan Mekarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik disebabkan luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang yang sebelumnya hujan deras sejak Rabu (24/7) sore.
Menjelang tengah malam banjir mulai melanda sejumlah permukiman penduduk dengan ketinggian sekitar satu meter, hingga menjelang Kamis dini hari ketinggian air terus meningkat hampir merendam seluruh bangunan rumah.
Bencana banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, hanya sebagian besar seluruh barang yang ada dalam rumah tidak terselamatkan.