REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA -- Mantan kepala Dinas Pendapatan Kolaka, Bahrun Hanise dirampok Rp 100 juta saat dirinya hendak mengganti nomor handphone miliknya di gerai Telkomsel.
Oknum pelaku perampokan masuk ke dalam mobilnya dengan cara memecah kaca di bagian pintu sebelah kanan pengemudi, katanya saat usai melaporkan kejadian peremapookan itu di kantor kepolian setempat, Jumat.
"Sebelum saya ke gaerai Telkomsel memang sempat ke salah satu mesin ATM Bank Mandiri untuk melakukan transfer uang namun ketika saya menuju ke Bank BRI untuk melakukan transfer tunai ternyata handphone tertinggal di lokasi ATM yang pertama. Jadi belum sempat bertransaksi," katanya.
Sehingga dia berinisiatif untuk kembali ke ATM itu memastikan namun handphone sudah tidak ada. Akhirnya menuju ke grahapari milik Telkomsel untuk mengganti kartu dengan nomor yang sama.
"Baru lima menit masuk ke gerai tersebut, tiba-tiba terdengar suara alarm pengaman mobil dan saya fikir itu bukan alarm mobil saya namun dengan rasa penasaran saya keluar memastikan dan kaget ternyata bunyi alarm itu berasal dari mobil saya," ungkapnya.
Sebelumnya, kata Bahrun, sempat melihat sebuah mobil Terios warna putih dan sepeda motor yang mengapit kendaraanya dan langsung pergi namun saat hendak mengejar, mobil tidak bisa dibunyikan karena alarm pengaman masih menyala. "Saat kejadian itu saya langsung menghubungi polisi," ujarnya.
Sementara salah seorang karyawan seluler sempat melihat sebuah mobil yang terparkir persis di sebelah kiri mobil korban dengan kaca belakang agak kotor. "Memang ada mobil yang terparkir disebelah mobil korban," katanya.
Kapolsek Kolaka Iptu LM Agus membenarkan adanya kejadian itu dan sementara melakukan pengejaran kepada pelaku perampokkan yang dinilai nekad karena terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 wita."Benar ada dugaan korban perampokan dan saat pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian." katanya.