Jumat 26 Jul 2013 11:21 WIB

Sekjen PBB Kecam Pembunuhan Pemimpin Oposisi Tunisia

Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).
Foto: EPA/Mohamed Messara
Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Kamis (25/7) mengutuk pembunuhan seorang pemimpin oposisi Tunisia sebagai tindakan kejam. Dia menyeru semua pihak di negara Afrika Utara tersebut agar tenang.

"Sekretaris Jenderal mengutuk pembunuhan hari ini atas Muhammad Brahmi --politik oposisi dan anggota Majelis Konstituen Nasional Tunisia," demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York.

''Sekretaris Jenderal tersebut menyatakan itu adalah pembunuhan kedua terhadap tokoh politik terkenal di Tunisia tahun ini,'' kata pernyataan tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.

"Ia menyeru semua pihak agar tenang dan menekankan aksi kekerasan politik membuat lemah lembaga negara yang sah dan menjepit proses demokratis."

"Aksi keji ini tak boleh dibiarkan menggelincirkan kemajuan yang terus dicapai Tunisia dalam peralihan demokratisnya, termasuk mengenai Undang-Undang Dasar, dan dalam memenuhi aspirasi sosial serta ekonomi rakyat Tunisia," tambah pernyataan.

Brahmi, anggota Majelis Konstituen Nasional, ditembak hingga tewas di luar rumahnya di pinggiran Ibu Kota Tunisia, Tunis, pada Kamis pagi. Dia ditembak dengan disaksikan oleh putrinya.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement