Jumat 26 Jul 2013 12:30 WIB

Menag Akui Miskin Data Lembaga Pendidikan Kementeriannya

Red: Dewi Mardiani
Menteri Agama RI Suryadharma Ali
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama RI Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui kecewa terhadap miskinnya data kelembagaan pendidikan di lingkungan kementerian yang dipimpinnya. Akibatnya, upaya peningkatan kualitas bagi penyelenggaraan program pendidikan terasa tidak maksimal.

"Kita miskin data," kata Suryadharma, ketika memberi pengarahan pada Rapat Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, di Puncak, Bogor, Kamis (25/7) malam.

Pada Rapat Kerja (Raker) yang berlangsung selama tiga hari, menurut Kakanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, H Akhmad Murtado, diikuti 278 peserta yang berasal dari kantor urusan agama (KUA), madrasah dan pejabat struktural tersebut.

Dia merasa kecewa dengan program penyelenggaraan pendidikan keagamaan. Pasalnya, anggaran di Direktorat Pendidikan Agama Islam (Pendis) demikian besar tetapi tidak menarik bagi media massa. Padahal di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), meski anggaran sedikit, demikian besar menarik publik dan kalangan pengelola media massa.

Anggaran di Ditjen Pendis mencapai Rp 43 triliun. Di Ditjen lain, seperti Haji dan Bimas Islam, sangat kecil. Karena itu, Suryadharma minta agar penyelenggaraan pendidikan ini mendapat perhatian serius. Data harus lengkap dan akurat, jangan sampai tidak diketahui berapa jumlah ruang kelas siswa yang rusak. Madrasah mana yang rusak, di mana lokasinya. Selama ini sulit diketahui. Sebabnya, karena miskinnya data.

Akibat miskin data, lanjut dia, berlanjut pada kerja serabutan dan mementingkan besarnya anggaran untuk mendukung program kerja. Itu bisa terjadi ketika memberi bantuan komputer pada sekolah yang tak memiliki listrik. Memberi bantuan komputer, sementara tidak ada yang mampu mengoperasikannya. Lantas, komputer pun disimpan. Lama kelamaan, komputer hanya teronggok di atas meja dipenuhi debu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement