REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Kelompok pendukung "Brigade Hijau" Glasgow Celtic diperingatkan untuk bersikap lebih baik setelah UEFA membuka penyelidikan terhadap gangguan-gangguan penonton pada pertandingan kualifikasi Liga Europa melawan Cliftonville di Celtic Park pada Selasa (23/7) lalu.
Badan sepak bola Eropa itu berkata pada Kamis (25/7) waktu setempat bahwa penyelidikan disiplin telah dimulai terhadap juara Skotlandia itu, dalam kaitannya dengan sejumlah kembang api yang dinyalakan sepanjang pertandingan yang dimenangi Celtic dengan skor 2-0 untuk mencapai putaran ketiga kualifikasi.
Pada pernyataan tegas di situs resmi klub, Celtic berkata bahwa mereka bekerja sama dengan Grup Penasehat Keselamatan Dewan Kota Glasgow mengenai kekhawatiran perihal keselamatan di stadion.
Celtic mengatakan mereka telah mempertimbangkan untuk menutup Sektor 11 di stadion - area yang biasanya dihuni oleh kelompok ultras bernama "Brigade Hijau" - namun sektor itu akan tetap dibuka pada pertandingan persahabatan melawan Borrusia Moenchengladbach pada Sabtu.
Di antara gangguan-gangguan yang dicatat oleh Grup Penasehat Keselamatan adalah "moshing" - saling membenturkan tubuh - yang mengakibatkan kerusakan terhadap 131 kursi, "body surfing," dan penolakan para pendukung untuk mengikuti arahan-arahan dari panitia pertandingan. Sebanyak Ttiga kembang api dinyalakan di Sektor 11.
"Klub berniat bekerja dengan para penonton di Sektor 111 untuk memecahkan kekhawatiran-kekhawatiran perihal keselamatan," kata klub. "Bagaimanapun, dapat dipahami bahwa kegagalan untuk menghentikan kebiasaan tidak akan ini akan memerlukan penutupan area itu di Celtic Park."
"Para direktur dan Dewan Klub Sepak Bola Celtic mempertimbangkan tanggung jawab-tanggung jawab mereka dengan mengacu pada Keselamatan penonton untuk menjadi kepentingan puncak."
"Kami akan meneruskan dialog dengan perwakilan penggemar di area ini untuk memecahkan kekhawatiran-kekhawatiran keselamatan yang serius ini, bagaimanapun kebiasaan tidak aman ini harus dihentikan."
Celtic didenda 25.000 euro karena sikap buruk pendukung mereka pada pertandingan Liga Europa melawan Udinese di Italia pada Desember 2011.