REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO--Unjuk rasa di kota terbesar Brasil, Sao Paulo, berakhir rusuh. Pemrotes menjarah sekitar sepuluh bank dan membakar satu van televisi berita pada Jumat (26/7) sebelum polisi membubarkan mereka dengan gas air mata.
Para demonstran berbaris di kota untuk menunjukkan dukungan bagi demonstran di Rio de Janeiro yang telah mengadakan beberapa aksi protes terhadap Gubernur Negara Bagian Sergio Cabral.
Di Rio, sekitar 200 pengunjuk rasa berbaris ke dalam beberapa meter dari panggung Pantai Copacabana di mana Paus Fransiskus menggelar upacara besar-besaran dengan ratusan ribu kaum muda Katolik.
Protes-protes di dua kota itu lebih kecil dibandingkan dengan demonstrasi besar yang diadakan di seluruh Brasil bulan lalu untuk mengecam korupsi, keterlambatan pelayanan publik dan biaya Piala Dunia 2014.
Para demonstran bertopeng di Sao Paulo mrmukulkan batang-batang logam ke jendela-jendala seluruh bank, memecahkan lampu lalu lintas dan sampah sampah dibakar untuk memblokir Paulista Avenue, jalan dengan lalu lintas terpadat di kota.
Sebuah van televisi dibakar dan dealer mobil dihancurkan. Para pengunjuk rasa mengecat semprot simbol-simbol kekerasan di dinding serta nama kelompok pemrotes Black Bock. Sekitar 100 petugas polisi membubarkan protes tersebut dengan menembakkan gas air mata dan granat pembising suara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika