REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri, warga berbondong-bondong mendatangi Pegadaian. Ada warga yang menggadaikan barang, ada juga yang menebus barang.
Tri Agus, salah satu warga mengaku sengaja menggadaikan gelang emas milik istrinya demi mendapatkan bekal untuk pulang ke kampung halaman. "Buat mudik ke Bandung," ujar warga Cileungsi ini.
Sementara itu, warga lainnya, Rahmat juga datang ke Pegadaian untuk menggadaikan emasnya. "Saya sih bukan untuk pulang kampung, tapi buat bayar hutang," jelasnya.
Agung, salah satu staff di Pegadaian Unit Cileungsi Mall mengatakan, menjelang hari raya, jumlah transaksi di Pegadaian memang meningkat. Dia mengatakan, pada bulan lalu, kantor Pegadaian tempatnya bekerja meraih omzet Rp 1,6 miliar. Maka pada bulan ini, omzet diprediksi meningkat 12,5 persen menjadi Rp 1,8 miliar.
Menurut Agung, warga umumnya menggadaikan perhiasan seperti emas dan berlian. Masyarakat yang menggadaikan barangnya biasanya adalah pedagang. Alasannya, kata Agung, saat bulan puasa seperti ini, pedagang membutuhkan banyak biaya untuk menyetok barang.
"Tapi kalau masyarakat yang karyawan, rata-rata nebus barang, karena habis dapat Tunjangan Hari Raya (THR)," ujarnya.
Setelah hari raya, lanjut dia, biasanya warga akan kembali berbondong-bondong menggadaikan barang berharga mereka. Agung menduga, warga yang menggadaikan barangnya tersebut biasanya membutuhkan uang kembali setelah keluar banyak biaya saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.