REPUBLIKA.CO.ID,NGAWI--Kepolisian Resor (Polres) Ngawi akan menyiagakan sebanyak 24 personel penembak jitu atau "sniper" di jalur mudik dan balik lebaran di sepanjang Ngawi hingga Mantingan yang berbatasan dengan Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Ngawi AKP Lilik Sulastri, Sabtu, mengatakan penyiagaan sniper tersebut bertujuan untuk mengamankan jalur mudik dan perayaaan hari raya Idul Fitri 2013.
"Saat ini, ke-24 sniper polres setempat tersebut akan ditempatkan di lokasi strategis di wilayah kota. Nanti, saat sudah memasuki arus mudik dan balik, mereka akan digeser ke luar kota, terutama di wilayah rawan kriminalitas di jalur Ngawi-Mantingan," ujar Lilik.
Ia menjelaskan selama ini sepanjang jalur Ngawi hingga Mantingan memang dikenal sebagai wilayah yang rawan kejahatan, karena wilayah tersebut melewati kawasan hutan.
Terlebih di wilayah Banjarejo, Sidowayah, dan Kedunggalar yang sering digunakan sebagai lokasi pencurian dengan pemberatan serta pencurian kendaraan bermotor dengan modus "bajing loncat".
"Para sopir kendaraan sering dibajak di kawasan hutan tersebut. Kendaraannya dicuri, sedangkan sopirnya ditinggal di lokasi ataupun di wilayah luar Ngawi," kata Lilik.
Selain menyiagakan 24 sniper, lanjutnya, Polres Ngawi juga akan menyiagakan 618 personel untuk melakukan pengamananan secara keseluruhan pada Operasi Ketupat 2013.
Selama Operasi Ketupat 2013 berlangsung, pengamanan yang dilakukan tidak hanya di jalur mudik lebaran, namun objek-objek vital juga menjadi sasaran pengamanan. Objek vital tersebut seperti kantor bank, mesin tarik tunai (ATM), toko perhiasan, pusat perbelanjaan, serta tempat-tempat ibadah.