REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu akhirnya resmi menjadi bandara embarkasi haji antara untuk tahun ini. Keputusan ini sesuai Surat Keputusan (SK) Kementerian Agama RI Nomor 142/2013 tentang penetapan Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu sebagai Bandara Embarkasih Haji Antara.
"Bengkulu resmi jadi bandara embarkasi haji antara,” kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah kepada Republika, Sabtu (27/7).
SK penetapan bandara embarkasi haji antara ini diarak keliling kota Bengkulu. Sejumlah pelajar juga meramaikan penetapan Bengkulu jadi embarkasi haji.
Junaidi mengatakan, perjuangan agar Bengkulu ditetapkan sebagai embarkasih haji antara sudah cukup panjang. Perjuangan ini, menurutnya, berkat dukungan dari semua pihak. Mulai dari kepala Kemenag provinsi/kabupaten/kota, sekdaprov, ketua DPRD provinsi, FKPD, dan masyarakat.
Dengan ditetapkannya sebagai embarkasih haji antara, maka akan memudahkan calon jamaah dari Bengkulu dan wilayah sekitar. Biasanya, jamaah haji dari Bengkulu harus menginap di embarkasi haji Padang, Sumatra Barat. Sekarang tidak perlu lagi sehingga menghemat waktu dan biaya.
"Jamaah haji asal Bengkulu tidak lagi perlu menginap di Padang, karena semua administrasi dan kelengkapan sudah dilakukan di Bengkulu," ujarnya.
Ia menegaskan, adanya embarkasi haji sendiri akan menghemat waktu dan biaya. Calon jamaah juga punya lebih banyak waktu istirahat. Meski pun mereka berangkat ke Padang untuk menukar pesawat.
Ia juga berharap jamaah haji kabupaten dan provinsi tetangga menggunakan embarkasih haji antara Bengkulu. Seperti Musi Rawas (Sumatra Selatan), Sorolangun (Jambi) dan Lubuk Linggau (Sumatra Selatan).
Ke depan, ia berharap semua pihak ikut mendukung agar Bengkulu tidak hanya menjadi embarkasi haji antara. Tetapi menjadi embarkasih haji penuh. Untuk itu, pembangunan bandara terus akan ditingkatkan sehingga berstandar internasional.