Ahad 28 Jul 2013 08:50 WIB

Polisi Tunisia Bubarkan Demonstran 'Marah' dengan Gas Air Mata

Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).
Foto: EPA/Mohamed Messara
Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Polisi Tunisia, Sabtu malam (27/7), menembakkan gas air mata guna membubarkan pemrotes di kota kecil Sidi Bouzid, Tunisia Selatan.

Sidi Bouzid merupakan tempat asal tokoh oposisi, Mohamed Brahmi, yang tewas dibunuh di depan mata anak kecilnya yang cacat.

Demonstran marah dan turun ke jalan guna memprotes pembunuhan Brahmi pada Kamis (25/7). ''Mereka melemparkan batu ke arah polisi,'' kata warga setempat Mahdi Al-Horshani.

"Ratusan pemrotes membakar ban untuk menghalangi jalan dan mereka melemparkan baru ke arah polisi," kata Al-Horshani melalui telepon kepada Reuters yang dipantau Antara di Jakarta pada Ahad pagi.

"Ada kemarahan luas dan kekecewaan terhadap situasi," ia menambahkan.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement