REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON, — Hasrat dan upaya orang untuk menaklukkan bumi tak pernah henti, mulai dari putera Maroko, Ibnu Battuta, hingga Laksamana Zenghe dari Cina pada abad ke-14; dari penjelajah Portugal, Ferdinand Magellan, pada abad ke-16, hingga Laura Dekker, pelaut remaja puteri Belanda pada abad ke-21 ini. sejarawan dari Harvard Dr Joyce E Chaplin berkisah lebih jauh tentang pengembaraan ini.
Novel karya pengarang Prancis Jules Gabriel Verne berjudul “Keliling Dunia Dalam Waktu 80 Hari,” yang terbit tahun 1873, telah mengilhami Dr Joyce Chaplin, untuk menulis bukunya yang berjudul “Round About the Earth: Circumnavigation from Magellan to Orbit,” yang berarti “Mengitari Bumi: Penjelajahan dari Magellan hingga Mengorbit.”
Menurut Chaplin, novel Jules Verne itu sempat diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, bahkan pada masa hidupnya, termasuk bahasa Arab dan bahasa Persia, sehingga menjadi karya sastera dunia.
Masa 250 tahun pertama usaha manusia untuk mengitari bumi, 90 persen gagal, ungkap Chaplin. Kebanyakan penjelajah menemui ajal mereka. Bumi terkesan terlalu besar untuk dapat ditaklukkan. Berbagai tantangan muncul, di antaranya penyakit. Hanya segelintir yang berhasil kembali ke tempat asal mereka.