Ahad 28 Jul 2013 22:14 WIB

HRW: Pendukung Mursi Ditembak di Kepala dan Dada

Red: A.Syalaby Ichsan
Warga pendukung Presiden terpilih Mursi tetap melakukan aksi damai di beberapa kota di Mesir
Foto: cbs
Warga pendukung Presiden terpilih Mursi tetap melakukan aksi damai di beberapa kota di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lembaga pemantau hak asasi manusia (HAM) internasional, Human Right Watch (HRW) merilis laporan  tewasnya pendukung Presiden Muhammad Mursi akibat ditembak oleh militer Mesir pada 27 Juli 2013.

Dikutip dari laman hrw.org, HRW menyatakan, banyak korban pengunjukrasa dari 74 total korban tewas yang ditembak di bagian dada dan bagian kepala. Mereka tewas ditembak setelah terjadi benturan di jalan dekat para demonstran melakukan aksi duduk di Masjid Rabiah al Adawiya di Kairo Timur.

HRW mewawancarai tujuh saksi beserta mengamati hasil video yang merekam kejadian saat itu. Petugas medis yang diwawancara HRW mengatakan, beberapa korban tewas tampak sudah menjadi target militer. Hal ini terlihat dari posisi mendaratnya peluru yang menyebabkan kematian.

Kekerasan terjadi beberapa jam setelah Presiden sementara bentukan militer Adly Mansour mengumumkan, negara harus bertindak dengan semua kekuatan dan ketegasan.

Di hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Jendral MohammadeIbrahim mengingatkan, aparat keamanan akan segera 'membersihkan' aksi duduk pro-Mursi dari Masjid Rabiah  dan lapangan Nahda segera.

Para pengunjukrasa kemudian di tembak dan dibunuh dalam waktu enam jam, saat bentrokan terjadi dengan aparat keamanan dari satuan huru-hara di jalan utama Kairo. 

Di rumah sakit lapangan, HRW melihat langsung bagaimana korban tewas dan terluka dirawat. Petugas medis menjelaskan, mayoritas korban terkena peluru yang menyasar dari kepala, leher, hingga dada. Empat dokter yang diwawancara HRW mengungkapkan, sudut dari luka tembak menunjukkan mereka ditembak dari atas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement