REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dua dari 68 jiwa pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar yang terdampar di perairan Lhueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, hingga kini belum ditemukan.
"Upaya pencarian yang melibatkan Tagana, Polri dan TNI masih dilakukan, namun dua warga Rohingya itu hingga kini juga belum ditemukan," kata Ketua Tagana Aceh Jaya Rizal Dinata yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.
Dijelaskan, sebanyak 68
etnis Rohingya terdampar dan ditemukan masyarakat di pesisir pantai Lhueng Gayo, Aceh Jaya, sekitar pukul 23.30 WIB.
"Mereka ditemukan dalam satu boat bermesin. Puluhan etnis Rohingya itu dalam pelayaran dari Malaysia dengan tujuan Australia, namun terdampar di Aceh," katanya menambahkan.
Sementara seorang perempuan Rohingya yang sedang hamil dan seorang laki-laki tua terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, karena kondisinya yang lemah dan perlu penangganan medis.
"Dari total pengungsi itu tercatat empat orang non muslim. Sementara ada diantara pengungsi itu juga berkewarga negaraan Vietnam dan Banglades," kata Rizal Dinata yang juga Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Jaya.
Saat ini, sebanyak 66 warga pengungsi etnis Rohingya itu ditampung di tempat penampungan milik Dinas Sosial Aceh Jaya.
Pemkab Aceh Jaya yang dibantu masyarakat telah mendirikan dapur umum untuk membantu warga pengungsi yang juga sedang menjalankan ibadah puasa.
sumber : Antara