REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Palestina dan Israel memulai kembali pembicaraan damai, hari ini, Senin (29/7). Pembicaraan damai sempat buntu selama tiga tahun, hingga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry berupaya melanjutkan perundingan tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki mengatakan, dalam satu kesepakatan yang dicapai, para pemimpin perundingan dari kedua pihak akan bertemu dan membuat satu rencana bagaimana perundingan bisa dilaksanakan.
Kesepakatan perdamaian di Timur Tengah selalu buntu sejak 2010, menyusul perbedaan tajam antara Israel dan Palestina. Setelah berbulan-bulan melakukan diplomasi, awal bulan ini Kerry mendapatkan sinyal positif dari kedua pihak.
"Pertemuan-pertemuan di Washington akan menandai permulaan pembicaraan. Ini akan menjadi peluang untuk
mengembangkan rencana kerja prosedural bagaimana para pihak dapat memroses dengan perundingan-perundingan pada bulan-bulan mendatang," kata Psaki seperti disadur dari AFP.
Menteri Kehakiman dan Ketua Perunding, Tzipi Livni dan pembantu hukum Yitzhak Molcho, akan bertemu untuk pertama
kali dengan Ketua Perunding Palestina, Saeb Erakat dan pejabat senior Mohammad Shtayyeh pada jamuan buka puasa yang diadakan Kerry, Senin (29/7) dan Selasa (30/7).
"Kedua pemimpin telah memperlihatkan keinginan membuat keputusan-keputusan sulit yang menjadi instrumental untuk mencapai titik ini. Kami berterima kasih atas kepemimpinan mereka," kata Kerry dalam pernyataannya.