REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan sebanyak 1.478 sapi siap potong asal Australia diperkirakan tiba di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (30/7).
Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini di Jakarta, Senin, menyatakan pemerintah memutuskan untuk mengimpor sapi siap potong dari Australia guna menekan harga daging di dalam negeri yang saat ini sudah mencapai Rp100.000/kg.
"Pada tahap pertama telah diberangkatkan pada 25 Juli 2013 dari Australia sebanyak 1.478 ekor dan direncanakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok 30 Juli besok," katanya.
Sebenarnya, ungkap Harpini, awalnya akan didatangkan sebanyak 1.600 ekor sapi siap potong, namun setelah dilakukan pemeriksaan terdapat beberapa ekor yang tidak memenuhi persyaratan.
Sapi-sapi yang akan diekspor ke Indonesia tersebut, tambahnya, memiliki bobot hidup sekitar 400-600 kg per ekor sehingga benar-benar siap potong untuk kemudian didistribusikan dagingnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengeluarkan keputusan No. 699/2013 tentang impor sapi siap potong asal Australia.
Kementerian Perdagangan telah memberikan alokasi awal 6.500 ekor sapi siap potong yang akan datang melalui Pelabuhan Tanjung Priok hingga H+5 Lebaran yang nantinya, proses kedatangannya terbagi menjadi empat gelombang.
Banun menyatakan, sebelum sapi-sapi potong tersebut didatangkan ke Indonesia pihaknya telah mengirimkan dokter hewan ke Australia untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak tersebut atau "pengawasan prapengiriman". "Pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa sapi-sapi tersebut tidak mendapatkan suntikan vaksin atau hormon dari sejak awal," katanya.
Selain itu, lanjutnya, dokter hewan yang dikirim dari Indonesia tersebut akan memantau kesehatan ternak selama dalam kapal sehingga mereka juga mengikuti perjalanan dari negara asal hingga ke pelabuhan tujuan.
"Begitu sampai di Tanjung Priok nantinya sapi-sapi ini bisa langsung ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan) namun tetap terus diawasi," katanya.
Melalui upaya tersebut pemerintah mengharapkan agar harga daging yang saat ini mencapai Rp100.000 dapat ditekan ke tingkat Rp76.000/kg.