REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ingin kehilangan momentum di bulan penuh berkah ini, Gatot Brajamusti bersama bandnya meluncurkan album religi.
Memasukkan delapan lagu dalam album, "Brajamusti Band" ingin mengajak siapapun untuk bermunajat dan bertasbih lewat lagu.
"Album ini ada delapan lagu, di antaranya ada 'Subhanallah', 'Gema Takbir' dan 'Kupuja Dirimu'. Semua lagunya tentang cinta terhadap Allah, bagaimana kita bermunajat lewat lagu, makanya setiap dengar dan bawakan lagu di album ini saya seperti sedang bertasbih," tutur Gatot Brajamusti kepada wartawan saat peluncuran album tersebut, Ahad (28/7).
Guru spiritual Reza Artamevia dan Elma Theana ini memasukkan sejumlah aliran musik, di antaranya musik khas timur tengah, Pop, Latin hingga semi dangdut. Keragaman aliran itu membuat album bertajuk "Subhanallah" ini kaya akan warna musik.
"Lirik lagu dalam album ini banyak yang diambil dari Al-quran," papar Gatot.
Pria yang juga menjabat Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Periode 2011-2015 ini menampik jika band yang beranggotakan sepuluh personel --terdiri dari anak dan sejumlah saudaranya-- disebut sebagai band religi.
"Kita ini bukan berarti band religi, kita band pop dan punya banyak lagu jenis itu. Nanti setelah lebaran kita akan keluarin. Karena sekarang momentnya Ramadhan makanya kita keluarin lagu religi," sebut Gatot.
"Artinya mungkin ini sedikit terobosan baru, artinya musik pop pun kalau digarap dengan bagus hasilnya juga akan baik, mudah-mudahan anda bisa terima. Karena ini hasil karya bersama, terutama anak-anak yang kreatif," sebut Gatot.
Di kesempatan yang sama, pengamat musik Bens Leo memberi apresiasi akan hadirnya album religi Brajamusti. Tren musik religi modern seperti ini semakin pesat perkembangannya.
"Ini satu fenomena menarik, pesan agamis diberikan atau disampaikan dengan cara anak muda, sehingga akan mudah untuk diterima," kata dia.
Bens Leo juga memberi apresiasi terhadap proses kreatif dalam pembuatan album ini. Dalam menciptakan lagu, Gatot mengajak anggota bandnya untuk workshop di kediamannya. Di tempat itu juga Gatot menyediakan tempat latihan dan recording (rekaman).
"Ke depan saya berharap band ini juga bisa hasilkan karya-karya yang long lasting, dalam artian tidak hanya di bulan Ramadhan, tapi juga bisa didengar di bulan lainnya," demikian Bens Leo.