REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT PLN (Persero) Cabang Pontianak menyatakan penyebab pemadaman dalam tiga hari terakhir di Kota Pontianaka dan sekitarnya berturut-turut karena gangguan tali layang-layang yang masih menggunakan kawat.
"Tiga hari berturut-turut jaringan distribusi listrik di Siantan dihantam tali kawat layang-layang, sehingga distribusi listrik ke pelanggan langsung putus total," kata Asisten Manajer Bidang Jaringan PT PLN Cabang Pontianak Agus Riyanto seusai menghadiri rapat koordinasi persiapan Operasi Ketupat Kapuas 2013 di Markas Kepolisian Resor Kota Pontianak, Senin (29/7).
Agus menjelaskan, tali kawat layang-layang itu menghantam jaringan 150 kV atau sutet, sehingga membutuhkan tiga jam untuk memperbaikinya. "Akibatnya distribusi listrik selama tiga hari berturut-turut putus total untuk kawasan Siantan dan sekitarnya selama tiga jam, akibat permainan layang-layang ilegal itu," ungkapnya.
Menurut dia, sebenarnya pihaknya tidak melakukan pemadaman bergilir sepanjang Ramadhan ini, karena jauh hari PLN sudah mempersiapkan agar tidak terjadi gangguan, sehingga pemadaman yang terjadi murni akibat gangguan tali layang-layang itu. "Kami imbau masyarakat tidak lagi menggunakan tali kawat untuk bermain layang-layang, karena selain berbahaya bagi si pemain, juga berbahaya bagi keselamatan orang lain, serta merugikan orang banyak kalau tali kawat itu sampai menghantam jaringan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Asisten Manajer Bidang Jaringan PT PLN Cabang Pontianak menambahkan, saat ini pihaknya sedang memperbaiki kerusakan beberapa tower jaringan PLN yang tumbang karena tertimpa alat berat pengerjaan jembatan di di Desa Bakau, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak. "Akibat tower yang tumbang itu, saat ini distribusi listrik di kawasan Mempawah dan Landak menjadi putus," ujarnya.