Senin 29 Jul 2013 16:13 WIB

Fox News 'Serang' Akademisi Muslim karena Tulis Buku Soal Kristen

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Fox News saat 'menyerang' akademisi Muslim Reza Aslan dalam sebuah wawancara live.
Foto: businessinsider.com
Fox News saat 'menyerang' akademisi Muslim Reza Aslan dalam sebuah wawancara live.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang akademisi Muslim, Reza Aslan, mendapat 'serangan' dari presenter Fox News dalam sebuah wawancara. Presenter menanyakan bagaimana dia dapat menulis buku tentang Kristen padahal dia seorang Muslim.

Aslan menulis buku berjudul 'Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth'. Pada Jumat pekan lalu, dia diwawancarai presenter Fox News, Lauren Green. "Anda seorang Muslim, lalu mengapa anda menulis buku tentang pendiri Kristen?" ujar Green dikutip Huffingtonpost.

Aslan adalah seorang profesor dari Universitas California. Mendapat pernyataan tersebut, Aslan menegaskan posisinya. "Baik, untuk lebih jelasnya, saya seorang sarjana agama dengan empat gelar...lancar dalam (membaca) Alkitab Yunani, yang telah mempelajari asal-usul Kekristenan selama dua dekade, yang juga kebetulan menjadi seorang Muslim," ujarnya.

Dia kembali menekankan posisinya dalam menulis buku tersebut. "Saya bukan hanya Muslim, saya memiliki gelar PhD (doktoral) dalam sejarah agama." Tentang mengapa dia menulis tentang Kristen, dia menjawab, "Karena itu adalah pekerjaan saya sebagai seorang akademisi. Saya seorang profesor agama. Itu yang saya lakukan untuk hidup, sebenarnya. Jadi ini seperti bertanya seorang Kristen mengapa mereka menulis buku tentang Islam," ujarnya.

Green terus menekan Aslan mengenai keyakinannya dalam wawancara selama 10 menit. "Anda mengasumsikan saya punya semacam bias agama dalam pekerjaan yang saya tulis. Saya menulis tentang Yahudi, Hindu, Kristen, Islam. Pekerjaan saya sebagai akademisi agama adalah menulis tentang agama, dan salah satu dari agama itu adalah yang diluncurkan Yesus," ujar Aslan.

"Tapi anda bukan hanya pengamat," ujar Green yang menambahkan banyak akademisi memiliki interpretasi berbeda tentang Aslan. "Mengapa anda mengatakan itu? Informasi saya tidak berbeda dengan yang mereka miliki. Sepertinya anda belum membaca buku saya. Ada ribuan akademisi yang menulis topik ini, banyak yang setuju dengan saya, banyak yang tidak setuju. Inilah hal akademis," terangnya.

 Video wawancara tersebut juga telah ditayangkan di You Tube

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement