REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misteri raibnya 250 batang dinamit yang hilang Kamis (26/6) belum juga terjawab. Berbagai langkah pencarian yang kepolisian lakukan masih belum menunjukan hasil. Hasil rekonstruksi menggugurkan dugaan pencurian, Namun, Polri kemudian menegaskan bahwa dinamit dari Subang ke Bogor itu memang benar dicuri.
"Ya dicuri dan masih terus diburu. Kami sepenuhnya terus mencari," kata Kabag Penum Polri Kombes Agus Rianto di kantornya Senin (28/7). Agus mengatakan, pelaku pencurian dinamit ini mengarah pada bajing luncat. Penjahat jalanan di sekitar rute antar muat barang ini yang diduga kuat mengambil dinamit seberat 50 kilogram tersebut.
Polisi menduga, komplotan bajing luncat tidak mengetahui benda yang mereka ambil adalah dinamit. Merasa barang yang dicuri tiada manfaatnya, besar kemungkinan dinamit ini sudah dibuang oleh pencurinya. Untuk itu, kata Agus, polisi meminta bantuan masyarakat untuk kooperatif dengan membantu perburuan dinamit ini.
"Bila ada yang lihat dan curiga, mohon segera dilaporkan, di samping itu tentu kami masih terus lakukan pencarian," ujar perwira melati tiga ini.
Sebelumnya 250 batang dinamit total berat 50 kg hilang di jalan arah Subang menuju Bogor saat diangkut untuk dikirim. Dinamit buatan PT MNK di Subang, Jabar ini hendak diantarkan ke PT BSP di Cigudeg, Bogor. Dinamit itu pesanan PT BSP yang bergerak di bidang pertambangan.
Seharusnya empat truk bermuatan 30 ribu kilogram amonium nitrat, 2.000 kilogram dinamit, dan 4.000 detonator listrik ini langsung menuju Bogor saat berangkat dari Subang. Namun, dari keterangan yang dikumpulkan, diketahui truk-truk tersebut sempat menepi terlebih dahulu di daerah Marunda, Jakarta Utara.