REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Sebuah bom pinggir jalan dipersalahkan pada Taliban merobek satu kendaraan polisi di Afghanistan selatan pada akhir pekan, menewaskan sembilan orang dan melukai 15 lainnya, kata para pejabat pada Senin (29/7).
Pemboman itu terjadi Ahad malam di Kabupaten Shahjoy, Provinsi Zabul, di jalan utama Kabul-Kandahar yang merupakan titik-panas dari pemberontakan Taliban. Serangan itu menewaskan tiga polisi, termasuk seorang komandan dan enam warga sipil, kata Mohammad Jan Rasoulyar, wakil gubernur Zabul, kepada AFP.
Lima belas orang lain, sebagian besar dari mereka pengamat sipil, terluka dalam penyerangan itu. Jawed Faisal, Kepala Dinas Media Kandahar di tetangga provinsi, menyalahkan serangan terhadap Taliban.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Tetapi pemberontak sering menggunakan bom pinggir jalan dengan target Afghanistan dan pasukan internasional sejak kejatuhan mereka dari kekuasaan setelah invasi pimpinan AS pada 2001.
Pasukan Afghanistan telah secara resmi mengambil alih tanggung jawab keamanan dari Pasukan NATO pimpinan AS yang dijadwalkan untuk meninggalkan negara itu tahun depan. Tetapi ada kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk menahan Taliban tanpa bantuan.