REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk masih menunggu waktu yang tepat untuk menerbitkan surat utang atau obligasi. Perseroan berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 8 triliun.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansury mengatakan, dana obligasi akan digunakan untuk ekspansi kredit perseroan. Sayangnya perseroan masih melihat kondisi pasar sebelum mengeluarkan surat utang.
"Kami tetap pada rencana penerbitan obligasi. Waktunya disesuaikan karena kondisi (pasar) saat ini yang kurang stabil," kata Pahala saat paparan publik laporan keuangan triwulan kedua di Jakarta, Senin (29/7).
Pencarian pendanaan lewat obligasi, kata Pahala, lebih dipilih perseroan dibandingkan dengan cara lain karena waktu pembayarannya lebih panjang. Jatuh temponya lebih lama diadingkan opsi lain yang hanya di bawah tiga tahun.
Obligasi rencananya akan diterbitkan di akhir kuartal kedua 2013 senilai Rp 8 triliun. Karena pasar yang tidak stabil, perseroan mengurungkan niatnya menerbitkan surat utang tersebut.