Senin 29 Jul 2013 22:30 WIB

Malawi Janji Bangun Banyak Masjid

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Muslim Malawi
Foto: malawivoice.com
Muslim Malawi

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Pemerintah Malawi berjanji bangun banyak masjid guna mengakomodir kebutuhan umat Islam. Janji ini disambut suka cita Muslim Malawi.

"Kami menyambut baik janji itu. Ini sekaligus menunjukan kepemimpinan nasional tidak meniadakan umat Islam," ungkap Dinala Chabulika, Kordinator Nasional Biro Informasi Islam (IIB) kepada Onislam.net, Senin (29/7).

Menurut Chabulika, perkembangan ini juga menandakan terciptanya hubungan baik antara komunitas Muslim dan pemerintah. Selama ini, ada indikasi dimana pemerintah tidak memperhatikan umat Islam. Janji pemerintah itu disampaikan Presiden Malawi, Joyce Banda.

Banda yang beragama Kristen menyatakan akan membangun masjid yang layak bagi umat Islam. Rencana ini sebenarnya telah diutarakan sejak beberapa tahun lalu. Hasilnya, sebanyak 14 masjid baru dibangun di seluruh negeri.

"Saya tergerak oleh kondisi mengerikan dimana Muslim kesulitan beribadah," kata dia yang kemudian meresmikan pembangunan masjid besar di tepi danau Magochi.

Melihat iktikad baik itu, umat Islam tak segan melontarkan pujian. Para pemimpin komunitas Muslim pun menjamin akan menjembatani komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan umat Islam.

Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum, Sidik Ma memuji rencana pemerintah sebagai langkah ke arah yang benar. Ma yang merupakan Muslim menyambut janji tersebut dengan tangan terbuka. 

"Sebagian besar masjid kami dalam kondisi memprihatinkan. Untuk presiden yang bukan seorang Muslim, janji itu membahagiakan kami. Bila itu terlaksana maka akan menjadi sejarah besar Malawi akan toleransi kehidupan beragama," kata dia.

Statistik resmi menunjukkan populasi Muslim mencapai 12 persen dari 14 juta penduduk negara itu. Namun, Asosiasi Muslim Malawi (AMM) mencatat populuasi Muslim mencapai 36 persen dari populasi total.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement