REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Pertamina (Persero) memastikan stok LPG selama masa persiapan hingga Lebaran 1434 Hijriyah sangat mencukupi.
Bahkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan LPG ini Pertamina telah menambah cadangan stok nasional --rata-rata-- sebanyak 15 persen.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan LPG ini, pihaknya juga menyiapkan bright gas.
Produk baru LPG ini disiapkan sebagai tambahan suplai LPG konsumsi rumah tangga jika kebutuhan untuk Lebaran kali ini meningkat tajam. "Jika cadangan LPG ini tetap tak mencukupi, kami juga menyediakan bright gas," ujar Hanung di Semarang, Senin (29/7).
GM Retail Fuel Marketing Region Jawa Tengah-DIY, Rifky Effendi Hadijanto menambahkan, khusus konsumsi LPG di wilayah operasionalnya menjadi yang tertinggi nasional.
Namun begitu, persiapan stok cadangan untuk Lebaran sangat mencukupi. "Di Semarang penambahan stok LPG bahkan sampai empat kali lipat dan di Cilacap dua kali lipat," katanya menjelaskan.
Selama ini, jelas Rifky, distribusi normal LPG di Jawa Tengah dan DIY mencapai 1.000 matrix ton per hari. Menghadapi kebutuhan Lebaran ini pihaknya telah memaksimalkan kapasitas timbunnya.
"Baik di Semarang maupun di Cilacap, kapasitas timbun LPG ini sudah ditingkatkan untuk menjamin kelancaran pasokan LPG," bebernya.
Selain itu, ia melanjutkan, Pertamina telah menyiagakan 14 SPBE kantong, dari 86 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji yang ada akan beroperasi 24 jam.
Adapun Pertamina juga membentuk pangkalan siaga di tempat strategis untuk memudahkan penjualan LPG. Yakni di SPBU-SPBU serta Indomart.
Bagi masyarakat yang butuh LPG saat pangkalan tutup bisa ke pangkalan strategis. Dari 707 SPBU di Jawa Tengah dan DIY 80 persen diantaranya disiagakan sebagai pangkalan LPG Siaga. "Biasanya permintaan LPG tertinggi akan terjadi mulai H-7 dan turun di hari H Lebaran," katanya.