Selasa 30 Jul 2013 04:11 WIB

Jokowi: Miing Kuda Hitam di Pilwalkot Tangerang

Rep: M Fachruddin/ Red: M Irwan Ariefyanto
Calon wali kota Tangerang Dedy 'Miing' Gumelar dan calon wakil wali kota Suratno Abu Bakar saat berkunjung ke Harian Republika, Kamis (18/7)
Calon wali kota Tangerang Dedy 'Miing' Gumelar dan calon wakil wali kota Suratno Abu Bakar saat berkunjung ke Harian Republika, Kamis (18/7)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan calon wali kota-wakil wali kota Tangerang Deddy “Miing” Gumelar-Suratno Abubakar di Balai Kota DKI Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Jokowi banyak memberikan masukkan kepada pasangan yang diusung dari koalisi PDI Perjuangan dan PAN ini.

Menurut mantan wali kota Solo itu, pasangan Miing-Ratno (MR) memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa memenangkan kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Tangerang. “Pak Miing dan Pak Ratno kini jadi kuda hitam yang layak diperhitungkan,” kata Jokowi, Senin (29/7).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi yang juga kader PDI Perjuangan mengakui kalau Miing merupakan sosok yang cerdas walaupun pendidikan formalnya tidak tinggi. “Kata orang Miing itu cerdas, hari ini saya berdialog dan membuktikan langsung kalau dia benar-benar smart,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai permasalahan kota yang dihadapi Tangerang dan Jakarta. Sehingga ke depan, bila pasangan MR menang maka sinergi akan lebih mudah. “Saya akan bersinergi dengan Pak Jokowi kalau saya menang. Masalah kota tidak bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri, perlu melibatkan pemimpin di wilayah lain,” kata Miing menjelaskan.

Miing ingin menjadikan Tangerang sebagai kota wisata kelas dunia. Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, Kota Tangerang tak memiliki sumber daya alam melimpah. Sebab, tidak ada hutan, gunung, tambang, kebun, dan laut.

Sehingga, menurut Miing, Tangerang harus memaksimalkan industri jasa dan wisata. “Konsepnya city tourism,” ujarnya.

Kota Wisata dalam gambaran Miing adalah menggunakan potensi Sungai Cisadane sebagai objek wisata. Ia mencontohkan kota-kota Eropa yang maju selalu dibelah oleh sungai di tengah kota. “Saya bayangkan ada kapal pesiar, kegiatan seni, tempat makan di Cisadane,” katanya.

Selain Cisadane, Tangerang juga memiliki jumlah situ yang potensial. “Ada 40-an situ yang belum dimaksimalkan.” Situ-situ yang ada di Tangerang nantinya ada jogging track, wisata air, jet ski, kereta gantung, dan wahana rekreasi lainnya. “Warga Tangerang masih kesulitan wisata di daerah sendiri,” ujarnya.

Potensi Tangerang sebagai Kota Wisata, kata dia, ditunjang bandara terbesar Indonesia yang berada di wilayah itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement