REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Libur lebaran kerap disebut sebagai Summer Box Officenya Indonesia, di mana tiap pabrik film di Indonesia berlomba mengeluarkan terbaiknya.
Falcon Pictures mempersiapkan sebuah film drama berjudul "La Tahzan (Jangan Bersedih)" untuk tayang di libur lebaran 2013. Film yang terinspirasi dari buku Best Seller "La Tahzan For Student" ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai Jumat (2/8) nanti.
Film yang disutradarai oleh Danial Rizki ini dibintangi oleh Joe Taslim, Atiqah Hasihilan, dan Ario Bayu. Tidak tanggung-tanggung, lokasi syutingnya 80 persen berada di Jepang.
"Kita melihat fenomena orang Indonesia yang mengidolakan Jepang. Mereka ingin sekali ke sana. Tetapi realitanya setelah di sana, Jepang tak selalu Indah. Banyak orang Indonesia di sana harus bekerja serabutan dan mereka saling menyemangati satu sama lain. Kemudian, inilah yang menjadi awal ide film ini" ungkap Danial, saat ditemui RoL di acara Gala Premiere Film la Tahzan, Senin (29/7) malam.
Taburan bintang dan lokasinya yang tidak biasa, Danial tidak puas sampai sini. Untuk menambah nilainya, soundtrack film ini pun diisi oleh suara Almarhum Ustaz Jeffry Al Buchory yang berjudul "Bidadari Surga".
"Kebetulan sebelum Ustaz Jeffry meninggal, sudah ada tiga lagu yang sama Falcon Music. Jadi, memang ada faktor keberuntungan yang menyertai kita semua," ungkap Danial.
Danial juga mejelaskan, film ini ingin menyampaikan nilai-nilai islam yang dikemas secara universal. Nilai islam yang tidak hanya ada di Timur Tengah. Nilai Islam dan agama lain yang ada di negara Jepang.
Hal ini terlihat saat Ario Bayu (Hasan) menunaikan shalat di tengah mesin-mesin. Lalu, Joe Taslim (Yamada) yang beragama Shinto harus menjadi Mualaf sebelum menikahi Atiqah (Viona).
Saat ditanya tentang target jumlah penonton, Danial menjawab tidak berharap dalam bentuk angka tetapi jika banyak orang menonton di bioskop itu sudah menjadi penghargaan besar baginya.
La Tahzan bercerita tentang Viona (Atiqah Hasiholan) yang merantau ke Jepang untuk belajar sambil bekerja. Suatu saat, Viona bertemu Yamada (Joe Taslim), fotografer freelance yang mengerti bahasa Indonesia. Viona yang merasa asing di negeri matahari terbit itu seperi mendapat sahabat baru. Seiring berjalan, Viona dan Yamada menjadi akrab.
Ternyata, Yamada menaruh hati kepada Viona dan berterus terang ingin melamarnya. Agar pernikahannya bisa tercapai, Yamada siap menjadi Mualaf. Ketika persiapan itulah, Viona terusik dengan masa-masa di Indonesia. Seorang Ibu menitipkan alamat kepada Viona untuk dicarikan anaknya di Jepang.
Hasan (Ario Bayu), teman dekat Viona yang selama ini menghindar, pergi dengan meninggalkan pertanyaan. Yamada membantu Viona untuk mencari Hasan. Akhirnya, Hasan berhasil ditemukan di Osaka dengan kondisi yang amat berbeda.
Yamada, Hasan, dan Viona terjebak dalam persimpangan memilih agama, kekasih, atau masa depan.