Selasa 30 Jul 2013 11:19 WIB

Bank Mandiri AkanTambah Modal BSM

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bank Syariah Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Syariah Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk berencana akan menambah modal anak usahanya, PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Penambahan modal tersebut bertujuan untuk menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) anak usaha yang menjalankan bisnis perbankan berbasis syariah tersebut.

"Di rencana korporasi memang ada penambahan modal untuk BSM karena ekspansinya di atas rata-rata pasar," kata Sekretaris Perusahaan Nixon LP Napitupulu kepada ROL di Jakarta, Senin (29/7) malam.

Tingginya ekspansi BSM di pasar syariah tentu memerlukan tambahan dana. Rencananya penambahan tersebut akan dilakukan di akhir tahun ini.

Nixon belum dapat menyebutkan berapa nilai penambahan modal yang akan diberikan kepada BSM. Hal tersebut terlalu dini untuk disebutkan sekarang. Perseroan perlu melakukan kajian dan melihat kebutuhan untuk menjaga CAR BSM. Nilainya baru bisa dipastikan di akhir kuartal ketiga atau awal kuartal keempat.

Ia memperkirakan di semester kedua kredit akan terkoreksi. Hal ini juga akan berpengaruh pada kinerja BSM. Sehingga kemungkinan besar nilai penambahan modal tidak akan lebih dari Rp 500 miliar. "Mungkin tidak sampai segitu," kata Nixon.

Awal tahun lalu BSM mendapat suntikan modal dari induk sebesar Rp 300 miliar. Suntikan ini menurut Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan di 2013 dan tahun-tahun selanjutnya. Di awal tahun BSM menargetkan pertumbuhan 25 persen untuk tahun buku 2013.

Hingga Juni 2013 BSM telah membukukan aset senilai Rp 58,5 triliun. Nilai ini tumbuh 17,7 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh 18,5 persen menjadi Rp 51,3 triliun.

Perseroan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 48,4 triliun atau tumbuh 21,2 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bank syariah terbesar di Indonesia ini berhasil menjaga non performing financing (NPF) di level 2,9 persen.

Terkait initial public offering (IPO), Direktur Mandiri Sunarso menyebutkan saat ini beum ada keputusan kapan BSM akan melantai di bursa. Sudah ada kajian untuk ke sana, namun Bank Mandiri belum akan melepaskan saham BSM ke publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement