Hati-Hati, Lebih dari 500 Palang Pintu Kereta Tidak Dijaga

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan

Selasa 30 Jul 2013 15:59 WIB

Palang Pintu Kereta Api (Ilustrasi) Palang Pintu Kereta Api (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Lebih dari 500 palang pintu perlintasan kereta api di Jawa Timur tidak memiliki akses pengawasan dan penjagaan yang memenuhi syarat.

Kondisi tersebut dinilai dapat memicu tingginya angka kecelakaan lalu lintas di penyebrangan rel kereta api. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional VIII Jawa Timur Zakaria mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya, ada 477 perlintasan yang tidak dijaga palang pintu kereta.

Ditambah 126 perlintasan yang dianggap liar, dan kurang mendapat pantauan pengawasan. “Yang liar ini dibuat oleh warga, dan hanya untuk kendaraan roda dua,” kata Zakaria pada Republika di Kantor Daop VIII, Selasa (30/7).

Dia mengatakan, lintasan liar tersebut merupakan penghubung antarkampung yang terputus jalur rel kereta api. Warga dinilai sengaja membuat jalur itu sebagai jalan pintas, padahal belum tentu ada warga yang siap menjaga penyebrangan itu secara optimal.

Selama musim mudik 2013 ini, kata Zakaria, pihaknya akan menurunkan personil untuk bertugas menjaga pintu perlintasan kereta api tak berpintu. Namun, tidak semua mendapat prioritas, hanya yang dinilai rawan dari jumlah perlintasan tak berpintu itu, sekitar 70 persen. “Itu pun pintu perlintasan yang tidak dijaga palang pintu, bukan yang liar,” ujarnya.

Dia menambahkan, selama musim Lebaran, petugas PT KAI akan berjaga selama dua shift per 12 jam. Untuk itu, dia juga meminta pemudik lebih berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas di tepi ruas penyebrangan rel kereta api. Dia juga meminta, warga turut serta melakukan pengawasan di perlintasan yang tidak mendapat penjagaan personil PT KAI.

Menurutnya, di kawasan Jatim Daop 8 ada 35 palang perlintasan kereta yang dibangun oleh pihak ketiga, atau warga. Mereka melakukan swadaya untuk membuat palang pintu sendiri dan memanfaatkan masyarakat sekitar untuk berjaga selama 24 jam.

“Dari sana mereka akan mendapat pemasukan dari pengendara yang melintas,” katanya. Keseluruhan jumlah yang ada di Jatim Daop 8 sebanyak 782 perlintasan, namun hanya 144 yang dianggap layak.

Padahal tingkat mobilitas kereta untuk jarak jauh berkisar 30 menit dan kereta lokal 15 menit per pegerakan melewati perlintasan penyebrangan. Sedangkan jumlah kereta per harinya mulai 29 Juli – 18 Agustus 2013 sebanyak 86 set kereta.

 

Terpopuler