Selasa 30 Jul 2013 19:14 WIB

Disperindag Jabar Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat memastikan stok pangan terutama kebutuhan pokok seperti beras, daging sapi dan ayam dalam kondisi aman.

Walaupun, sampai saat ini harga sejumlah komoditas terutama daging sapi belum mengalami penurunan harga yang berarti. "Kalau stok saya pastikan tersedia sampai lebaran nanti. Memang sekarang belum turun banyak, hanya turun secara psikologis," ujar Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief,  dalam Rapat Koordinasi Persiapan Lebaran 2013, Selasa (30/7).

Menurut Ferry, supply daging ayam di Jabar sepekan menjelang lebaran sekitar 12.399 ton. Sementara daging sapi, kebutuhannya selama 61 hari sebanyak 155.476 ekor.

Kemampuan penyedian Jabar, 61 hari sekitar 19.650 ekor, stok feedlot sapi impor 37.566 ekor, stok di feedlot lokal 13.711 ekor. Kekurangannya, 84.549 ekor dipenuhi dari sapi lokal luar pulau Jawa.

Untuk beras, kata dia, penyaluran beras miskin (Raskin) oleh Bulog Jabar sudah mencapai 284.877.135 kg. Bawang merah, realisasi produksinya sampai Mei di Jabar 51.261 ton. Sementara cabai merah, realiasasi produksi sampai Mei, sekitar 165.697 ton.

Khusus mengenai harga, menurut Ferry, melalui Operasi Pasar Murah (OPM) yang sudah dilakukan di beberapa titik, penurunan harga sudah mulai terjadi.

Apalagi, dalam beberapa hari terakhir daging sapi impor dari Bulog juga sudah masuk dan dijual dalam setiap OPM. "Yang selalu menjadi perhatian kita adalah daging sapi," katanya.

Divre Bulog Jabar, kata dia, sudah beberapa kali melakukan operasi pasar. Disnak pun, dibeberapa tempat sudah menggelar hal serupa. "Kami, sudah sampaikan ke kabupaten kota, siapapun yang butuh, Bulog siap," katanya.

Ferry menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk menekan harga daging karena di setiap titik operasi disiapkan 1000 kilogram daging. Jika ada permohonan dari masyarakat melalui dinas terkait atau melalui Pemkab dan Pemkot maka Bulog siap turun.

"Di Gedung Sate dua hari 2 ton. Hari pertama memang kurang sosialiasi, tapi di hari kedua habis," katanya.

Menurut Ferry, untuk harga daging ayam sudah mengalami penurunan. Sebab, harga ayam di tingkat peternak juga sudah mengalami penurunan. Di peternak, harganya sekitar Rp 16-17 ribu. Jadi, harga di pasar pekan ini sekitar Rp 32-34 ribu. "Harapannya, bisa di bawah Rp 30 ribu. Tapi stok aman untuk lebaran," katanya.

Dikatakan Ferry, dari 26 kabupaten/kota, sebanyak 11 daerah sudah melaksanakan OPM Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas). Rata-rata, kesebelas daerah tersebut menggelar pada pekan  terakhir Ramadan. "Sampai saat ini, ada 11 kabupaten/kota yang melaksanakan OPM Kepokmas," ujar Ferry.

Dia menjelaskan, Kabupaten Sumedang menjadi daerah paling banyak menggelar kegiatan tersebut. Terhitung sejak tanggal 30 dan 31 Juli serta 1 Agustus, kegiatan itu digelar di Kecamatan Tanjungmedar, Situ dan Sukasari dengan menyarasar 14.500 Kepala Keluarga (KK).

Sedangkan daerah paling sedikit adalah Kabupaten Cianjur yang hanya menyasar 1.500 KK digelar di Kecamatan Karangtengah dan Cibeber. Selain itu, Kota Cimahi juga menjadi daerah paling sedikit dengan menyasar 1.500 KK digelar di Kecamatan Cimahi Utara dan Cimahi Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement