REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasarudin Umar mengatakan ada kemungkinan hari raya Idul Fitri 1434H/2013M berlangsung serentak. Indikasi serentaknya hari raya Idul Fitri ini berdasarkan ijtimak awal bulan Syawal menurut perhitungaan hisab jatuh pada Rabu (7/8) pagi atau siang.
"Ini artinya pada saat sore hari saat dilaksanakannya rukyat dan sidang isbat, tinggi hilal sudah lebih 2,3 derajat dan sudah bisa dilihat," ujar Nasarudin kepada wartawan saat buka puasa bersama di kediamannya, Selasa (30/7).
Dengan kemungkinan hilal bisa dilihat pada Rabu sore, kemungkinan hari raya Idul Fitri jatuh pada Kamis (8/8). Penentuan Idul Fitri ini sesuai dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah. "Karena Pemerintah puasanya 29 hari sedangkan Muhammadiyah 30 hari, jadi bisa jadi lebaran kali ini serentak," ujarnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abdul Djamil menambahkan, sidang itsbat dengan peserta seluruh ormas Islam akan digelar di Kementerian Agama pada 7 Agustus. "Seluruh ormas diundang," katanya.
Termasuk Muhammadiyah menurutnya sebagai salah satu ormas terbesar. Namun kepastian lebaran bersamaan atau tidak, Djamil meminta masyarakat menunggu hasil sidang itsbat.
Pada hari itu akan dipastikan hilal benar-benar terlihat di atas dua derajat atau tidak. Muhammadiyah sendiri berdasarkan perhitungan kalendernya, akan berhari raya pada tanggal 8 Agustus 2013. "Alhamdulillah kalau semua bersama-sama berhari raya," kata Djamil.