REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Warga Talang Sawah, Desa Puguk, Kabupaten Seluma mengaku resah akibat berkeliarannya seekor harimau di permukiman mereka. Warga pun meminta petugas Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) mengusir satwa tergolong langka tersebut.
"Sampai hari ini belum ada petugas yang masuk ke lokasi, padahal warga sudah resah," kata Anwar T, tokoh masyarakat Desa Puguk, Kecamatan Seluma Utara, saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa (30/7).
Ia mengatakan delapan kepala keluarga yang tinggal di Talang Sawah, bahkan terpaksa mengungsi ke tempat lain untuk menghindari gangguan satwa itu.
Kemunculan harimau pada Ahad (28/7) membuat warga resah dan tidak berani keluar rumah. "Harimau itu berkeliaran di sekitar rumah warga, membuat warga ketakukan dan tidak berani keluar," katanya.
Anwar mengatakan kemunculan satwa langka itu sudah dilaporkan ke Polsek Seluma Utara dan ke petugas Balai KSDA Bengkulu. "Kami menduga polisi tidak masuk ke lokasi karena ada banyak kayu ilegal di kawasan itu," katanya.
Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Jaja Mulyana mengatakan tiga orang petugas KSDA sudah ke lokasi. "Tiga orang anggota tim sudah ke lokasi dan informasi yang kami terima, memang ada jejaknya tapi sudah aman," katanya.
Laporan tertulis dari petugas yang turun ke lokasi bahwa harimau tersebut hanya melintas untuk mencari makanan. Tim KSDA, kata dia, tetap memantau situasi untuk menghindari korban jiwa baik dari masyarakat maupun satwa dilindungi itu.