REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Hari ini, tepat empat tahun lalu, sepak bola kehilangan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dua dekade terakhir. Adalah eks pemain sekaligus pelatih asal Inggris, Sir Bobby Robson, yang menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, County Durham. Robson meninggal dunia dalam usia 76 tahun.
Robson meninggal akibat menderita kanker paru-paru. Sebenarnya, sejak 2006, Robson terus berjibaku dengan berbagai penyakit. Robson sempat didiagnosis menderita kanker di paru-paru dan tumor otak. Usai sempat mengalami kelumpuhan akibat pengobatan yang dilakoninya, Robson akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 31 Juli 2009.
Sebagai pemain, nama Robson memang tidak terlalu terdengar. Selama 18 tahun karier profesionalnya, Robson hanya memperkuat tiga tim, Fulham, West Bromwich Albion, dan Vancouver Royals. Namun, Robson menuai nama besar usai melakoni kiprah sebagai pelatih.
Berbagai tim asal Liga Belanda, Liga Jerman, Liga Portugal, Liga Spanyol, dan Liga Inggris pernah merasakan tangan dingin Robson. Memulai karier kepelatihan pada 1968, Fulham menjadi tim pertama yang dilatihnya. Tapi, RObson gagal memberikan gelar untuk the Cottagers.
Pindah ke Ipswich Town, Robson sukses membawa Ipswich finis di posisi keempat Liga Inggris dan menjadi juara Piala FA 1978. Keberhasilan ini membawa Robson ke kursi pelatih timnas Inggris. Usai mengantarkan the Three Lions finis di tempat keempat Piala Dunia 1990, Robson mundur dari kursi pelatih timnas Inggris.
Pindah ke PSV Eindhoven, Robson kembali merengkuh kesuksesan. Robson berhasil megantarkan PSV menjuarai Eredivisie dua musim berturut-turut. Namun, kesuksesan paling besar Robson adalah saat membesut Barcelona. Meski hanya satu musim, musim 1996/97, tapi Robson mampu mempersembahkan titel Copa Del Rey dan titel Piala Winners.
Para September 1999, Robson kembali ke Inggris dan menjadi pelatih Newcastle United. The Magpies menjadi klub terakhir yang dilatih oleh Robson. Lantaran kontribusinya terhadap sepak bola Inggris, Robson pun mendapat gelar ksatria dari kerajaan Inggris pada 2002.