Rabu 31 Jul 2013 06:36 WIB

Alhamdulillah.. 239 WNI Berhasil Lolos dari Kemelut Suriah

 Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebanyak 239 lagi warga negara Indonesia (WNI) berhasil meloloskan diri dari Suriah. Negara yang kini dilanda perang saudara lebih dua tahun.

''Mereka baru saja dipulangkan ke Indonesia melalui Lebanon,'' kata siaran pers KBRI Beirut yang diterima Antara Kairo pada Selasa malam.

Disebutkan, dalam bulan Juli ini jumlah WNI yang dipulangkan lewat Beirut sebanyak 479 orang. Mereka dipulangkan atas biaya pemerintah Indonesia dengan pesawat penumpang reguler seperti Qatar Airlines, Kuwait Arlines, dan Etihad Airways.

"Para WNI tersebut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Indonesia atas fasilitas berupa tiket pesawat dan bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, meski padatnya pemesanan tiket pada liburan musim panas dan lebaran," katanya.

Selain itu, KBRI Beirut juga menyediakan fasilitas telepon kantor kepada para WNI yang akan pulang untuk dapat digunakan menelepon keluarganya di Indonesia untuk mengabarkan kepulangannya.

Pada awal Agustus nanti, masih ada 72 orang lagi yang akan diberangkatkan dari KBRI Damaskus ke Beirut untuk dipulangkan ke Tanah Air. Dalam kurun waktu sejak Januari 2013, tercatat lebih dari 3.000 orang dipulangkan ke Indonesia.

Duta Besar RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, menjelaskan hubungan baik dengan otoritas Lebanon telah membuahkan hasil berupa kesediaan pihak setempat untuk membantu proses pemberian visa dengan masa tinggal 30 hari. Itu lebih panjang dari fasilitas visa yang berikan sebelumnya.

''Kendati demikian, KBRI Beirut berusaha memulangkan mereka lebih cepat sehingga tidak berlama-lama berada di penampungan,'' kata Kepala Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Beirut Wendi Budi Raharjo.

Profesi para WNI tersebut umumnya adalah tenaga kerja wanita/pembantu rumah tangga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement