REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan penurunan pendapatan pada semester I 2013 menjadi Rp 1,95 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,39 triliun.

"Memang turun jika dibandingkan dengan perolehan 'revenue' semester pertama 2012. Ini disebabkan dekonsolidasi atas anak usaha kami, yakni Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. dan Entitas Anak," kata Direktur Utama & CEO BNBR, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (31/7).

Ia menambahkan turunnya pendapatan perseroan itu berdampak terhadap laba bersih. Dalam laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2013 bahwa laba bersih BNBR pada semester pertama 2013 mencapai Rp 8,36 miliar, turun dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 214,35 miliar. Sementara perolehan laba perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, pada periode sama juga mengalami penurunan dari Rp 61,23 miliar menjadi Rp 4,86 miliar.

Meski demikian, Bobby mengatakan pada semester I 2013, perseroan berhasil menekan beban khususnya beban bunga dan keuangan melalui penurunan porsi hutang. "Beban bunga dan keuangan perseroan turun hingga 78 persen atau Rp 603,00 miliar, dari Rp 775,79 miliar pada semester pertama 2012 menjadi Rp 172,78 miliar di akhir semester pertama 2013 ini," kata dia.

Manajemen mengharapkan bahwa pada tahun ini pihaknya mampu membukukan kinerja lebih baik. Ke depan, manajemen optimis perseroan akan semakin sehat, tumbuh dengan fundamental bisnis yang semakin kuat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika