Rabu 31 Jul 2013 12:06 WIB

Serda Ucok Dituntut 12 Tahun

Lima dari 12 terdakwa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura yang terlibat kasus penyerangan tahanan Lapas 2B Cebongan menjalani sidang militer lanjutan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/6).
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Koz/Spt/13.
Lima dari 12 terdakwa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura yang terlibat kasus penyerangan tahanan Lapas 2B Cebongan menjalani sidang militer lanjutan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Eksekutor Penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon dituntut hukuman penjara selama 12 tahun penjara oleh Oditur Militer Letkol Sus Budiharto dalam sidang lanjutan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Rabu.

Sedangakan rekan Ucok yang sama-sama disidang dalam berkas satu yakni Serda Sugeng Sumaryanto dituntut hukuman penjara selama sepuluh tahun penjara, dan Kopral Satu Kodik dengan hukuman selama delapan tahun penjara.

Hukuman ini ditambah dengan hukuman dihentikan dari keanggotaan TNI atau dipecat.

Dalam surat tuntutan setebal 200 halaman tersebut, Budiharto menyatakan berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang dihadirkan dalam persidangan ke tiga terdakwa terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan primer pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) jo pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

"Karena dakwaan primer sudah terbukti maka dakwaan Subsider tidak perlu dibuktikan lagi," ujar Budiharto.

Oditur Militer juga menyatakan ke tiga terdakwa terbukti melanggar dakwaan ke dua yakni pasal103 ayat (1) jo ayat (3) ke-3 KUHP Militer.

Sebelum membacakan tuntutannya, Oditur Militer juga menyampaikan hal-hal yang memberatkan terdakwa di antaranya ketiga terdakwa merupakan anggota TNI, sehingga perbuatan mereka dapat merusak citra TNI.

"Selain itu, mereka juga melakukan tindak pidana di dalam lembaga milik negara, yakni Lapas Cebongan. Selain itu, akibat perbuatan terdakwa menyebabkan trauma petugas Lapas Cebongan," tuturnya.

Sedangkan hal-hal yang meringankan di antaranya adalah para terdakwa secara kesatria mengakui perbuatannya dan menyesali perbuatannya.

"Selain itu, para terdakwa masih muda dan selama ini banyak terlibat dalam tugas negara seperti operasi di Aceh dan Papua serta membantu dalam kejadian bencana di Yogyakarta," paparnya.

Atas dasar itu Oditur Militer meminta kepada Majelis Hakim yang di ketuai Letkol Chk Joko Sasmito untuk menyatakan ke tiga terdakwa terbukti bersalah dan menjatuhkan hukuman kepada para terdakwa.

Atas tututan Oditur Militer tersebut, baik ke tiga terdakwa maupun penasihat hukum terdakwa menyatakan akan memberikan pembelaan.

Perbuatan tersebut dilakukan tiga terdakwa pada 23 Maret 2013 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman sekitar pukul 00.30 WIB. Akibat dari perbuatan tersebut tiga tahanan titipan Polda DIY yakni Benyamin Angel Sahetapy alias Deki, Yohanis Juan Manbait alias Juan, Adrianus Chandra Galaja alias Dedy dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Ade.

Sidang ditunda hingga hingga Rabu 14 Agustus 2013 untuk menyampaikan pembelaaan dari terdakwa dan penasihat hukum.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement