Rabu 31 Jul 2013 15:25 WIB

Sapi Siap Potong Australia Dikarantina di Jalan

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sapi impor asal Australia diturunkan dari kapal pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/7).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sapi impor asal Australia diturunkan dari kapal pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan sapi potong impor dalam perjalanan menuju Indonesia sejak Selasa (30/7) kemarin. Pengiriman sebanyak 4.817 ekor sapi siap potong ini merupakan pengiriman kedua dari total 12.500 ekor sapi impor tambahan yang ijin importasinya hingga H+5 Lebaran.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perdaganagan No. 699/M-DAG/KEP/7/2013 tentang stabilisasi harga daging sapi. Sapi diangkut dengan menggunakan Kapal Ocean Swagman dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Ahad (4/8).

Sebelumnya, pengapalan pertama sudah dilakukan untuk mengirimkan 1.478 ekor sapi siap potong. Badan Karantina Pertanian (Barantan) juga telah mengirimkan dua orang dokter hewan untuk memangkas waktu guna menyeleksi kualitas sapi.

Dokter hewan telah melakukan tindakan karantina dan inspeksi prapengapalan di Darwin, Australia dan di atas alat angkut kapal. Hal ini dilakukan agar sapi bisa segera masuk ke rumah potong hewan (RPH) begitu tiba di Indonesia.

"Sapi siap potong ini tidak dilakukan vaksinasi, penyuntikan hormon dan antibiotik. Itu sudah lebih awal kami komunikasikan dengan pihak di Australia sebelum tim kami berangkat ke Darwin, Australia," ujar Kepala Barantan Banun Harpini, Rabu (31/7). 

Sapi impor ini tidak memerlukan tindakan karantina kembali di pelabuhan pemasukan, karena telah dilakukan karantina di negara asal dan selama perjalanan. Pengiriman sapi potong yang ketiga dijadwalkan berlangsung hari ini dan Kamis (1/8) besok. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement