REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari Rabu (31/7) berkesempatan melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana milik sejumlah petugas menjelang Lebaran di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan tersebut, Ahok mengecek mobil sosialisasi pembinaan kependudukan milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI, motor Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, mobil penjaringan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) milik Dinas Sosial DKI dan sejumlah sarana lain.
Ahok mengimbau Dinas Dukcapil DKI agar melakukan koordinasi dengan Polri dan TNI untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pendatang dari luar daerah ke Jakarta.
"Kami minta agar petugas Dukcapil berkoordinasi dengan Polri atau TNI dalam mendukung pengamanan selama berlangsungnya arus mudik dan arus balik Lebaran, sehingga lonjakan pendatang dapat diantisipasi," kata Ahok di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat.
Menurut Ahok, Dinas Dukcapil harus mampu membedakan antara pendatang yang bertujuan untuk berwisata dengan pendatang yang tujuannya mencari pekerjaan di ibukota.
"Di lapangan nanti, para petugas dari Dinas Dukcapil harus pandai-pandai melihat dan membedakan, mana pendatang yang bersifat sebagai turis, mana pendatang yang ingin mengadu nasib. Kalau sebagai turis itu bagus, karena bisa menambah pendapatan kita," ujar Ahok.
Lain halnya dengan Dishub DKI, Ahok menyampaikan pesan agar dinas tersebut melakukan sosialisasi kewaspadaan tindak kriminal di angkutan umum.
"Untuk mencegah terjadinya beragam tindak kejahatan atau kriminalisasi di angkutan umum, kita minta Dishub untuk melakukan sosialisasi kewaspadaan tindak kriminal di angkutan umum. Hal ini untuk meningkatkan kewaspadaan para penumpang ketika berada di angkutan umum," tutur Ahok.
Bukan hanya itu, Ahok juga berpesan agar Dishub DKI memberikan tindakan tegas bagi kendaraan umum yang seringkali berhenti sembarangan di pinggir-pinggir jalan.