REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kebocoran saluran pipa bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencemari kolam ikan dan kebun salak milik warga sekitar.
Tokoh masyarakat, Iin (54), mengatakan kebocoran BBM itu mencemari 20 kolam ikan dan kebun salak milik warga di Kampung Bokolong, Desa Pasir Batang, Kecamatan Manonjaya, yang berbatasan dengan lokasi kebocoran pipa di Kampung Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam.
"Akibat pencemaran tersebut sejumlah ikan di kolam mati, tapi sebagian ada yang dipanen, karena banyaknya ikan sebagian diberikan kepada warga yang tidak punya kolam," katanya, Rabu (31/7).
Ia menuturkan selain kolam ikan, areal tanah perkebunan salak yang tercemari BBM dipastikan akan mati atau tidak membuahkan buah salak secara maksimal. Minyak yang keluar dari pipa itu, katanya, telah meresap ke tanah yang ditumbuhi pepohonan salak sehingga akan mengganggu pertumbuhan pohon.
"Sekarang kami sedang menghitung kerugian yang nantinya akan diberikan kepada pihak Pertamina," katanya.
Berbicara terpisah, General Manager Marketing Operasion PT Pertamina Region 3 wilayah DKI-Jabar-Banten, Wasto Wiboyo mengatakan, Pertamina akan memperhatikan keluhan warga dampak dari kebocoran pipa tersebut.
Ia mengatakan, penyelesaian masalah warga tersebut akan diselesaikan Pertamina setelah proses perbaikan kebocoran pipa selesai. "Pertamina akan berusaha nanti setelah kebocoran ini, pada saatnya kita akan menyelesaikan kerugian-kerugian yang dialami penduduk," kata Wasto saat melakukan peninjauan lokasi kebocoran pipa.
Kebocoran pipa tersebut terjadi, Selasa (30/7). Kebocoran itu diduga akibat perbuatan manusia yang ingin mencuri BBM premium dengan cara merusak saluran pipa. Pertamina telah menerjunkan Tim Teknis Khusus penanggulangan kebocoran ke lokasi kebocoran pipa di Kecamatan Cineam dengan target penyelesaian perbaikan belum dapat ditentukan.