Rabu 31 Jul 2013 23:59 WIB

KLM Berkat Rahmat Usaha Karam di Dermaga

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sebuah kapal layar motor (KLM) berikut muatan seberat 300 ton tenggelam di dermaga bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (31/7).

Sedianya, KLM Berkat Rahmat Usaha ini akan kembali ke dermaga Pos II Pelabuhan Tanjung Emas untuk memperbaiki kebocoran. Namun kapal --yang mengangkut berbagai bahan pokok dan kebutuhan lainnya-- ini tenggelam setelah sebelumnya sempat merapat di dermaga.

Informasi di lokasi kejadian mengatakan, KLM Berkat Rahmat Usaha yang mengalami masalah tiba di dermaga Pos II Pelabuhan Tanjung Emas, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kapal yang mengalami kebocoran ini sempat dievakuasi dengan menggunakan tugboat dan dipandu untuk merapat di dermaga bongkar muat barang. Namun sekitar pukul 07.00 WIB kapal ini mulai tenggelam.

Satu jam kemudian, separuh badan kapal sudah tenggelam di dermaga berkedalaman sekitar enam meter. Sebab, pompa untuk mengurangi kebocoran air laut sudah tidak mampu lagi.

"Kebocoran semakin besar dan air laut yang masuk ke dalam kapal semakin deras," ujar Hamdoli (47), salah seorang saksi mata.

Sementara itu Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Patroli dan Penjagaan, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Emas, Syahrul Nugroho mengatakan KLM Berkat Rahmat Usaha sebelumnya berangkat dari Tanjung Emas pada Selasa (30/7) malam dengan tujuan Ketapang, Kalimantan Barat.

Namun kapal ini dihantam gelombang di perairan Jepara hingga mengalami kebocoran. Mengingat mengalami kebocoran nahkoda kapal, Jamal (46) memutuskan untuk kembali ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Selama perjalanan ke Semarang, mesin penyedot air masih mampu mengatasi air yang masuk ke dalam kapal. "Namun saat kapal berlabuh, air yang masuk melalui buritan semakin tak dapat dikendalikan," ujarnya, kepada wartawan.

Syahrul menambahkan, dugaan sementara tenggelamnya KLM Berkat Rahmat Usaha ini akibat beban muatan. Karena kapal tersebut diketahui mengangkut muatan hingga 300 ton.

"Antara lain LPG (3 dan 12 kilogram), berbagai jenis makanan ringan, kasur, mebel, paving block serta sejumlah beton," katanya melanjutkan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, posisi KLM Berkat Rahmat Usaha sebagian besar sudah tenggelam. Sementara haluan kapal masih menyembul ke permukaan air laut.

Sejumlah awak kapal Berkat Rahmat Usaha dibantu awak kapal lainnya berusaha menyelamatkan barang-barang yang mengapunh dan bisa diselamatkan.

Sementara itu petugas pelabuhan berusaha melokalisir tumpahan bahan bakar kapal yang mulai menyebar di air menggunakan Oil Boom yang dibentangkan mengelilingi kapal. Petugas juga menyemprotkan cairan Dispersant. "Cairan itu  untuk menghancurkan minyak agar tenggelam," ujar salah satu petugas.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi akibat tenggelamnya kapal ini mencapai ratusan miliar rupiah. Karena sebagian besar muatan ikut tenggelam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement