REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Bintang film dan sutradara Angelina Jolie mendesak penonton Jepang untuk bergabung melawan kekerasan seksual di zona perang, awal pekan ini (29/7).
Jolie mengatakan ia berharap "In The Land of Blood and Honey” film pertamanya sebagai penulis dan sutradara, mampu menginspirasi pemirsa untuk berpikir tentang pemerkosaan dalam perang.
Pada bulan April, pemimpin Group of Eight sepakat untuk bekerja untuk mengakhiri perkosaan dan kekerasan seksual dalam perang.
Sementara, Dewan Keamanan PBB mengadopsi teks dan mendesak sanksi terhadap pelaku kekerasan seksual selama konflik bersenjata.
"Ini hanyalah awal," katanya. "Tujuan kami adalah untuk menghancurkan impunitas, sehingga pemerkosaan tidak bisa lagi digunakan sebagai senjata perang di mana saja di dunia seperti di Bosnia, dan seperti saat ini dari Kongo ke Suriah."