Kamis 01 Aug 2013 04:26 WIB

Kabinet Baru Iran Diisi Menteri Alumni Barat

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Hasan Rowhani menang pemilu Iran
Foto: AP Photo
Hasan Rowhani menang pemilu Iran

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN - Tinggal beberapa hari lagi Hassan Rowhani akan dilantik sebagai Presiden Iran. Spekulasi dan prediksi pun bermunculan terkait menteri-menteri yang akan duduk di dalam kabinetnya. Salah satunya menyebut, sejumlah menteri di dalam kabinet Rowhani adalah alumni dari lembaga pendidikan Barat.

Rencananya, Rowhani akan dilantik pada Ahad, 4 Agustus 2013. Segera setelah itu, ia diharapkan mengumumkan susunan kabinetnya. Diprediksi akan muncul sejumlah akademisi lulusan California, Washington, dan London.

Meski begitu, sebagian orang tak kaget jika terdapat lulusan Barat dalam lingkaran pemerintahan Rowhani. Sebab, ia sendiri pernah belajar di Skotlandia. “Belajar di Barat tak berarti Anda akan bekerja sama dengan Barat,” ucap analis Iran asal Universitas Virginia, Rasool Nafisi.

Yang lebih penting, menurut Nafisi, adalah bagaimana keterlibatan mereka bisa meningkatkan kualitas pemerintahan. “Selanjutnya, adalah bagaimana dia bisa membuat perubahan di bawah kekuasaan para ulama,” kata dia.

Sejauh ini, Rowhani tak menunjukkan perlawanan terhadap Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei dan Garda Revolusi. Pada saat yang sama, dia berusaha menunjukkan wajah baru Iran yang lebih lunak dan lebih ramah dibandingkan Iran di bawah Presiden Mahmud Ahmadinejad.

Sebelumnya, Khamenei sudah memberi mandat kepada Rowhani untuk memilih menteri-menterinya. Termasuk, dua posisi yang selama ini dikontrol oleh Khamenei, yaitu menteri luar negeri dan intelijen.

Rowhani sendiri dipastikan harus membuat Khamenei dan ulama Iran mengerti pilihan dia. Yakni, pilihan untuk lebih terbuka dengan Barat agar Amerika Serikat (AS) mau meringankan sanksi ekonominya terhadap Iran.

Saat ini, ada beberapa nama yang berpotensi ditunjuk Rowhani sebagai menteri luar negeri. Mereka adalah mantan wakil Menteri Luar Negeri Mahmoud Vaezi. Dia merupakan lulusan Teknik Elektro, California State University. Vaezi, mantan kepala Hubungan Eropa dan Amerika di era Presiden Muhammad Khatami kini menjadi pejabat senior di Pusat Penelitian Strategis yang dikepalai Rowhani.

Ada pula Mohammad Javad Zarif, lulusan Pascasarjana San Fransisco University. Mantan diplomat Iran untuk PBB pada 2002-2007 ini juga memperoleh gelar hukum dan kebijakan internasional dari Denver University.

Selain, alumnus Sacramento University Hossein Mousavian diprediksi akan memegang peran kunci sebagai penasihat kebijakan luar negeri.

Sejumlah media Iran juga melaporkan, Rowhani tampaknya akan memilih mantan menteri Pertahanan Mohammed Forouzandeh sebagai juru runding nuklir. Dia adalah nama baru dalam percaturan dialog internasional.

Nama-nama lainnya, yaitu tokoh moderat Ali Jannati diprediksi akan memegang posisi Kepala Kebudayaan dan Bimbingan Islam. Dalam posisi itu, dia berwenang mengontrol media asing di Iran. Meski dia moderat, sang ayah, Ayatullah Ahmad Jannati, dikenal sebuah ulama garis keras.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement