REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Badan anak PBB, Unicef menyampaikan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan laporan bahwa ada korban tewas atau cedera dari anak-anak selama bentrokan sengit baru-baru ini di Mesir, kata beberapa pejabat PBB pada Rabu (31/7).
"Gambar yang mengganggu mengenai anak-anak yang diambil selama protes jalanan menunjukkan dalam beberapa kejadian, anak-anak secara sengaja digunakan dan dibuat menghadapi ancaman, baik pihak yang mungkin menjadi saksi atau korban kekerasan," kata Philippe Duamelle, Wakil UNICEF di Mesir, dalam pernyataan resmu.
"Tindakan semacam itu dapat memiliki dampak psikologis dan fisik jangka panjang yang merusak bagi anak-anak," kata Duamelle sebagaimana dikutip di Markas PBB.
"Kami menyeru semua rakyat Mesir dan kelompok politik agar tidak mengeksploitasi anak-anak untuk tujuan politik, dan melindungi mereka dari bahaya," kata Duamelle sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Krisis di Mesir eningkat pada awal Juli, sehingga militer menggulingkan presiden Mohamed Mursi di tengah protes yang tersebar luas. Puluhan orang tewas atau cedera dalam peristiwa tersebut.