REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 212,5 persen. Pada Juni 2013, laba yang diperoleh sebesar Rp 7,5 miliar. 

Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, Indra W. Supriadi mengatakan penggerakan Bank Sahabat adalah sektor usaha kecil menengah (UKM) dan channeling dengan koperasi. Bank yang sahamnya dimiliki oleh Grup Sampoerna Strategic dan Grup Alfa ini memfokuskan pembiayaan pada UKM. 

"Porsi UKM sekitar 45 persen dari total kredit," kata Indra, Kamis (1/8) petang.

Pertumbuhan kredit tumbuh tinggi yakni 60 persen. Pada Juni 2012, kredit yang Bank Sahabat Sampoerna gelontorkan yaitu sekitar Rp 1 triliun.

Pada Juni ini, kredit meningkat jadi Rp 1,6 triliun. Bank Sahabat meyakini penyaluran kredit bisa mencapai kisaran Rp 2,2 triliun sampai 2,4 triliun. 

Dengan pertumbuhan kredit yang tinggi, perusahaan dapat menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,2 persen. Tadinya, NPL gross bank ini berada di posisi 4,5 persen. 

Indra mengaku pihaknya melakukan hapus buku atau write-off untuk aset yang macet, sehingga mampu menurunkan rasio NPL secara drastis. "NPL tahun lalu tinggi, di properti peninggalan Bank Dipo yang lama. Sudah kita bersihkan," ujar dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika