REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA---Ribuan orang Palestina di Jalur Gaza, Jumat (2/8), berpawai untuk memperingati Hari Pawai Internasional ke Jerusalem (Hari Al-Quds) dan menyerukan diakhirinya pendudukan Israel atas kota suci itu, yang dimulai pada 1967. Hari Al-Quds (Yaumul Quds) diusulkan oleh almarhum pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khomeini pada 1979 pada Jumat terakhir Bulan Suci Ramadhan setiap tahun.
Gerakan Jihad Islam Palestina menyelenggarakan pertemuan terbuka di Jalur Gaza. Dalam acara itu, demonstran mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan yang mengutuk kebungkaman dunia atas tindakan Israel di kota tersebut.
Rakyat Palestina mengingini Jerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan mereka, sementara Israel --yang mencaplok kota itu pada 1968-- menganggap "Jerusalem bersatu adalah ibu kota negara Yahudi yang abadi". Wakil kekuatan politik dan faksi Islam serta kaum nasionalis di Jalur Gaza, yang dikuasai oleh Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) bergabung dalam pertemuan itu.
Salem Salama, anggota parlemen HAMAS, mengatakan kepada peserta pertemuan tersebut bahwa keputusan Pemerintah Otonomi Palestina untuk melanjutkan perundingan langsung dengan Israel "aneh", demikian laporan Xinhua. "Pemerintah Otonomi Palestina tidak berwenang berunding atas nama seluruh rakyat Palestina."