REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU, SUMSEL -- Warga di sekitar Watervang, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan minta jembatan gantung kawasan wisata yang kondisinya rusak berat, hendaknya dibangun permanen.
"Jangan sampai kembali menelan korban jiwa seperti beberapa tahun silam karena ambruk akibat tidak terawat," kata Ketua rukun tetangga (RT) V Watervang Alex di Lubuklinggau, Sabtu.
Ia mengatakan, jembatan gantung watervang itu setiap lebaran dan hari-hari besar lainnya sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal dan antar daerah.
Namun kondisi jembatan dan kawasan sekitarnya tidak terawat, sehingga membuat pengunjung kurang menarik, apalagi rerumputan sekitar jembatan tidak dipangkas dan sangat potensi menjadi sarang ular dan buaya.
"Kami selaku warga setempat hanya membersihkan pelataran sempit yang sudah disemen sejak puluhan tahun silam, sekali-kali bergotong royong memangkas rerumputan di sekitarnya," ujarnya.
Perbaikan obyek wisata watervang itu merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII di Palembang, dan sudah beberapa kali diusulkan untuk direhabilitasi.
Wakil Wali Kota Lubuklinggau Sulaiman Kohar ketika dikonfirmasikan mengatakan, pihaknya sudah meninjau kondisi jembatan watervang itu dan sangat memprihatinkan.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat setempat bahwa jembatan pada obyek wisata bahari itu rusak berat dan langsung meninjau ke lokasi," katanya.
Masyarakat sekitarnya diimbau supaya tidak menyeberang atau melarang pengunjung untuk melintas di atas jembatan rusak berat itu, karena bisa menelan korban jiwa.
"Kita masih menunggu dari BBWSS Palembang untuk merehab jembatan tersebut, kalau tidak mampu pemkab bersama masyarakat akan bergotong royong memperbaikinya," kata Sulaiman.
Kepala BBWSS VIII Palembang Mistok Simanjuntak ketika dihubungi telefon genggamnya (hp-nya) tidak aktif, sedangkan PPK Irigasi Chairul Huda di Lubuklinggau juga sulit ditemui.