REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menggelar sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1434/2013, Rabu (7/8) di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. Menag Suryadharma Ali mengatakan, sidang itsbat akan dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan agenda sidang pra-itsbat, bukan 17.00 seperti biasanya.
Alasannya, katanya, sidang itsbat menarik perhatian masyarakat luas yang selalu mempertanyakan mengapa awal Ramadan dan 1 syawal selalu berbeda. Selain itu, masyarakat selama ini beranggapan kalau 1 syawal sebenarnya sudah bisa ditetapkan bahkan untuk 100 tahun mendatang.
"Ada pertanyaan apakah ilmu hisab itu sejalan dengan astronomi. Apakah rukyah itu sejalan dengan ilmu astronomi? Apakah pemerintah itu merupakan ulil amri?" ungkap dia seperti dilansir laman setkab.go.id, Sabtu (3/8).
Dengan panjangnya waktu sidang, diharapkan akan mampu mempertemukan pandangan yang selama ini berselisih. Dalam siding itsbat itu pemerintah juga akan meminta pandangan dari tokoh negara sahabat untuk menetapkan awal Ramadan dan 1 Syawal.
Sidang itsbat penetapan 1 Syawal nanti, ujarnya, juga akan menghadirkan kelompok yang selama ini kerap berbeda pandangan. Seperti Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, dan An Nasir dari Sulawesi Selatan.
Dalam sidang, pemerintah akan mengundang kelompok-kelompok ahli untuk menjelaskan kriteria yang menjadi dasar perhitungan tinggi hilal (bulan). Ia pun berharap, pemerintah mendapatkan mandat penuh dari umat Islam di Indonesia.
"Syukur-syukur tahun depan kita akan menyatukan kriteria itu menjadi satu saja. Selama kriterianya masih berbeda-beda maka potensi perbedaan dalam menetapkan awal bulan itu masih terbuka lebar," ungkap Ketua Umum PPP tersebut.