Pemudik Berkendara Bajaj Kian Berkurang, Kenapa?

Red: Heri Ruslan

Ahad 04 Aug 2013 21:56 WIB

Bajaj (ilustrasi) Bajaj (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas Pos Pelayanan Operasi Ketupat Jaya Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, mencatat jumlah pemudik berkendara roda tiga bajaj yang melintasi wilayah setempat makin berkurang setiap tahun.

"Pada mudik 2010 hingga 2012, iring-iringan bajaj mudik bisa sampai puluhan bahkan ratusan unit. Akan tetapi, hingga H-3 Lebaran jumlahnya kurang dari 10 unit," ujar Kanit Pendidikan Rekayasa Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota AKP Suswanti di Bekasi, Minggu malam.

Menurut dia, petugas Pos Pelayanan Operasi Ketupat Jaya Polresta Bekasi Kota menggabung perhitungan jumlah kendaraan roda tiga ke kendaran roda dua menyusul sedikitnya pemudik dengan jenis kendaraan tersebut.

"Saya saja sama sekali belum melihat secara langsung ada bajaj yang melintas di Bekasi," katanya.

Menurut dia, iring-iringan pemudik bajaj biasa melintas dari arah barat menuju timur.

Kendati demikian, kata dia, bisa saja iring-iringan mudik bajaj melintas di jalur mudik alternatif koridor Sultan Agung--Sudirman--Ir. H. Djuanda.

"Kalau di koridor K.H. Noer Alie--M. Hasibuan--Chairil Anwar belum tampak banyak," katanya.

Dikatakan Suswanti, bisa saja sepinya pemudik bajaj dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Bisa juga sebagian besar pengendara bajaj memanfaatkan program mudik gratis menuju kampung halamannya," ujarnya.

Terpopuler