REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang menyatakan, menjelang Lebaran 2013, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap peredaran senjata mainan yang dapat membahayakan, seperti senapan berpeluru plastik.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Disperindagtamben) Tasir Tasar di Padang, Ahad (4/8), mengatakan, untuk peredaran senjata mainan yang membahayakan, yang sering dujual saat Lebaran, Pemkot Padang terus melakukan pengawasan, apalagi telah ada instruksi dari Gubernur Sumatera Barat terkait dengan hal tersebut.
"Tidak hanya Disperindag, dinas lain yang terkait juga terus melakukan pengawasannya," katanya menegaskan.
Hingga saat ini, kata dia, tidak ada peredaran senapan mainan yang membahayakan tersebut. Begitu pula, peredaran kembang api atau petasan selama Ramadan 1434 Hijriah, jumlahnya jauh menurun daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kendati demikian, Disperindag saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pengawasan tersebut, mulai dari Satpol PP hingga kepolisian.
Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 332/548/Satpol PP-2013 perihal Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Menyambut Idulfitri 1434 Hijriah, pihak pemerintah daerah diminta untuk terus mengawasi peredaran senjata mainan anak-anak.
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa penjualan senjata mainan yang marak pada saat Lebaran harus dihentikan karena bisa membahayakan anak-anak, terutama yang menggunakan peluru dari plastik dan sejenisnya.
"Kita akan terus sosialisasikan pelarangan ini. Demikian pula, untuk penertiban yang menjadi wewenang Satpol PP, tentu juga akan dilakukan razia rutin sebelum, saat, dan sesudah Lebaran," katanya.