REPUBLIKA.CO.ID, Menjelang Hari Raya, banyak pekerja rumah tangga di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang pulang ke kampung halaman.
Para majikan yang kerepotan ditinggalkan asisten tetapnya memilih untuk mencari pekerja rumah tangga sementara atau infal. Penyalur tenaga kerja pun kebanjiran permintaan.
Ruminah (43 tahun)—dikenal dengan panggilan Bu Gito—pemilik Yayasan Bu Gito, yaitu penyalur tenaga kerja yang banyak dicari oleh warga Jabodetabek, menyatakan, tahun ini ada kenaikan permintaan infal.
Yayasan ini terletak di Jalan Puri Mutiara 241, Cipete, Jakarta Selatan. “Kami menyediakan sekitar 700 pekerja. Tahun ini, ada kenaikan sedikit, naik, tapi tidak terlalu tinggi,” kata Bu Gito kepada Republika di kantornya, Kamis (1/8).
Yayasan Bu Gito menyalurkan asisten rumah tangga dan baby sitter yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat, yaitu daerah Bandung, Indramayu, dan Cirebon. Selain itu, ada juga pekerja yang berasal dari Pandeglang, Banten, dan Lampung.
Usaha yang didirikan Bu Gito bersama dengan suaminya sejak 1989 awalnya hanya usaha kecil-kecilan. “Dulu, Bapak (suami Bu Gito) tukang parkir di depan bank, banyak bos kan di sana. Lalu, Bapak menawarkan pekerja ke konsumen. Bondho nekat (modal nekat) saja awalnya,” kata Bu Gito seraya tersenyum.
Usahanya kemudian tersebar dari mulut ke mulut. Kini, usaha Bu Gito yang resmi terdaftar sebagai yayasan pada 1992 memiliki 10 orang staf dan ratusan petugas lapangan yang mampu menyalurkan tenaga kerja ke seluruh wilayah Jabodetabek. Khusus untuk infal yang sekarang laris manis, Bu Gito menyediakan tiga paket untuk para calon majikan.
Paket pertama dimulai sebelum awal Ramadhan atau mempekerjakan infal selama 40 hari. Untuk paket ini, infal digaji sebesar Rp 1,9 juta hingga Rp 2 juta. Paket kedua untuk pekerjaan selama 30 hari dengan gaji infal yang disesuaikan dengan paket pertama.
Sementara, paket yang paling laris adalah menjelang Lebaran. Infal bekerja selama 14 hari dengan gaji harian Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu.
Untuk baby sitter, gajinya lebih mahal, yaitu Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Untuk baby sitter sementara menjelang Lebaran, gaji dihitung harian sebesar Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu.
Bayaran tersebut belum termasuk jasa administrasi sebesar Rp 900 ribu. Bu Gito menerapkan sistem pembayaran jasa dan gaji di muka. Artinya, majikan harus membayar lunas di awal sesuai dengan kesepakatan.
“Ini merupakan jaminan saya kepada pekerja. Agar mereka mantap bekerja dan tidak takut gajinya akan dipotong kalau-kalau selama bekerja ada melakukan kesalahan,” ungkapnya.
Calon majikan yang meminta infal dapat menelepon atau datang langsung. Bagi yang menelepon, tinggal menyebutkan syarat-syarat infal yang diinginkan. Sedangkan, yang datang langsung dapat memilih infal sendiri.
Bu Gito hanya menyalurkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman untuk infal ini. Para pekerja tersebut harus memiliki keterampilan rumah tangga, seperti mencuci, menyetrika, bersih-bersih, dan sebagainya. “Ada pengarahan setiap pagi dan sebelum mereka berangkat."
Dijelaskannya, di rumah majikan itu aturannya berbeda-beda, harus diikuti. "Juga diarahkan mereka bekerja selesai tepat waktu,” kata Bu Gito saat ditanya tentang persiapan yang diberikan untuk infal.