REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perusahaan telekomunikasi asal Inggris Vodavone Group Plc menggugat pesaingnya Telecom Italia Spa atas penyalahgunaan posisinya di Italia. Telecom dinilai merugikan Vodavone senilai satu miliar euro.
Dalam sebuah pernyataan, Vodavone Italia menyatakan Telecom melakukan serangkaian pelanggaran pada 2008-2013. "Telecom melakukannya dengan niat menghambat pertumbuhan persaingan di pasar fixed-line Italia," tulis pernyataan Vodavone seperti dilansir laman The Wall Street Journal, Senin (5/8).
Telecom yang merupakan pemain dominan di Italia diklaim telah membatasi perluasan unit Vodafone dan beberapa pesaing lain di Italia. Hal ini dilakukan dengan menghalangi akses ke jaringan fixed-line yang dikontrol oleh Telecom.
Sehingga operator lain tidak dapat menawarkan jaringan internet yang kompetitif kepada pelanggan. Selain itu Vodafone juga dipaksa untuk membayar biaya yang terlalu tinggi untuk bersaing di pasar.
Akibat perbuatannya, Telecom Italia dipaksa untuk membayar harga kerugian yang dialami Vodafone. Klaim ini menyusul tindakan operator terbesar Italia tersebut yang oleh regulator didenda 104 juta euro atas penyalahgunaan posisi dominannya.
Telecom Italia membantah telah melakukan kesalahan. Kini perusahaan tersebut tengah mengajukan banding dan menunggu respons. "Kami akan menunjukkan kebenaran," tulis pernyataan Telecom.
Hingga kuartal pertama Telecom Italia menguasai 64 persen pasar jaringan fixed-line di negara pizza tersebut. Sedangkan Vodafone hanya sekitar 10 persen. Sisanya dimiliki oleh dua operator utama lain, Wind 14 persen dan Fastweb sembilan persen.