REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana menggelar pertemuan dengan para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat setelah Lebaran guna menyelesaikan masalah penataan dan penertiban.
"Sehabis Lebaran, pokoknya saya pasti akan melakukan pertemuan dengan para PKL Tanah Abang untuk menyelesaikan masalah penertiban dan penataan PKL di sana," kata Jokowi di Jakarta, Senin.
Terkait rencana penertiban PKL yang akan mulai dilakukan pada tiga hari setelah Lebaran atau H+3 Lebaran, menurut Jokowi, hal tersebut harus dilaksanakan .
"Kita lihat saja nanti, yang pasti PKL akan tetap kita larang berjualan di pinggir jalan dan akan kita pindahkan ke Blok G. Penertiban akan terus kita lakukan," ujar Jokowi.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah menuturkan hingga saat ini jumlah PKL yang sudah mendaftar untuk dipindahkan ke Blok G telah mencapai 980 orang, sedangkan berdasarkan data yang ada, total pedagang di Tanah Abang lebih dari 800 orang.
"PKL yang sudah mendaftarkan diri untuk masuk ke Blok G sudah mencapai 980 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 470 orang merupakan PKL yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI, sedangkan sisanya PKL yang bukan asli Jakarta," tutur Saefullah.
Saefullah mengungkapkan penertiban secara intensif akan digelar mulai H+3 Lebaran atau tanggal 11 Agustus 2013. Jika setelah penertiban tersebut masih ada PKL yang berjualan di pinggir jalan, lanjut dia, maka pedagang itu akan langsung dikenai sanksi pidana.
"Untuk sidang tindak pidana ringan, akan mulai dilaksanakan pada H+4 Lebaran atau tepatnya 12 Agustus 2013 dan digelar di Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat," ungkap Saefullah.
Saefullah berharap dalam penertiban intensif yang segera akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu tidak ada lagi penolakan atau resistensi dari para PKL di Tanah Abang.